Cinta, Takut dan Malu Kepada Allah
Sebagaimana firman Allah kepada sebagian Nabi-Nya :
مَنْ لَقِيَنِي وَهُوَ يُحِبُّنِي أَدْخَلْتُهُ جَنَّتِي وَمَن لَقِيَنِي وَهُوَ يَخَافُنِي اَجْنَبْتُهُ نَارِي وَمَن لَقِيَنِي بِالمَوْتِ وَهُوَ يَسْتَحْيِ مِنِّي اَنْسَيْتُ الحَفَظَةَ ذُنُوْبَهُ
“Barangsiapa yang menemui-Ku dalam keadaan cinta kepada- Ku, maka ia akan Aku masukkan ke dalam surga-Ku. Dan barang-siapa yang menemui-Ku dalam keadaan takut kepada-Ku, maka ia akan Aku jauhkan dari neraka-Ku. Serta barangsiapa yang menemui-Ku karena ia mati dalam keadaan malu kepada-Ku, maka Aku jadikan malaikat (pencatat amal) lupa terhadap dosa-dosa orang itu.”
Yang dimaksud dengan “Cinta kepada-Ku” adalah rasa rindu untuk segera bertemu dengan Allah, dan senang memperoleh pahala-Nya. Adapun takut kepada Allah adalah rasa takut terhadap siksa-Nya. Sedang malu kepada Allah adalah karena mati dalam keadaan membawa dosa. Dan yang dimaksud dengan menemui Allah disini adalah meninggal dunia.
Komentar
Posting Komentar