Empat Perkara Terdapat Dalam Empat Perkara Lainnya
Diriwayatkan dari Hamid Al Lafaf ra. ia berkata sebagai berikut :
اَرْبَعَةٌ طلَبْنَاهَا فِى أَرْبَعَةٍ، فَأَخْطَأْنَا طُرُقَهَا، فَوَجَدْنَاهَا فِى أَرْبَعَةٍ آخَرَ: طَلَبْنَا الغِنَى فِى المَالِ فَوَجَدْنَاهُ فِى القَنَاعَةِ، وَطَلَبْنَا الرَّاحَةَ فِى الثَّوْرَةِ فَوَجَدْنَاهَا فِى قِلَّةِ المَالِ، وطَلَبْنَا اللَذَّاتِ فِى النِّعْمَةِ فَوَجَدْنَاهَا فِى البَدَنِ الصَّحِيْحِ، وَطَلَبْنَا الرِّزْقَ فِى الأَرْضِ فَوَجَدْنَاهُ فِى السَّمَاءِ
“Empat hal telah aku cari pada empat jalan dan ternyata tidak aku ketemukan (salah), kemudian aku temukan dalam empat perkara lainnya, yaitu: Aku mencari kekayaan dalam harta, ternyata aku temukan dalam qana'ah. Mencari kesenggangan dalam kemewahan, ternyata aku temukan dalam sedikitnya harta. Aku mencari kelezatan-kelezatan dalam kenikmatan, ternyata aku temukan da-lam badan yang sehat. Dan aku mencari ilmu dengan perut yang kenyang, ternyata aku temukan dalam keadaan perut lapar."
Menurut Hamid Al Lafaf, kekayaan itu berada dalam qana’ah, yakni merasa puas dengan apa yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT. Adapun yang dimaksud dengan kelezatan disini adalah kelezatan indrawi.
Sementara itu dalam naskah lain diterangkan, “Dan aku mencari rizqi di bumi, ternyata aku temukan di langit.” Maksudnya rizqi itu telah ditentukan pembagiannya di langit yaitu di Lauh Mahfudh.
Komentar
Posting Komentar