Iman dan Solidaritas Terhadap Sesama

Rasulullah Saw. telah bersabda sebagai berikut:

خَصْلتَان لاَ شَيْءَ أَفْضَلُ مِنـْهُمَا: الاِيْمَانُ بِاللّٰهِ وَالنـَفْعُ لِلْمُسْلِمِيْن، وَخَصْلَتَان لَا شَيْءَ أَخْبَث مِنـْهُمَا الشِّرْكُ بِاللّٰهِ وَالضُّرُّ لِلْمُسْلِمين

“Dua perkara yang tidak ada satupun dapat melebihi keutamaan dari keduanya, yaitu, iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada kaum muslimin. Dan dua perkara yang tidak ada satupun yang dapat melebihi kejahatannya, yaitu menyekutukan Allah dan menyengsarakan kaum muslimin."

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut:

“Barangsiapa bangun pagi dengan maksud tidak untuk berbuat zhalim (aniaya) kepada seseorang, maka perbuatan dosa yang telah dilakukannya akan diampuni (oleh Allah). Dan barangsiapa bangun pagi dengan maksud untuk menolong orang yang teraniaya dan memenuhi kebutuhan orang muslim, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahalanya haji yang mabrur."

Dan juga sabda Rasulullah Saw.:

“Orang-orang yang paling dicintai oleh Allah SWT. adalah orang yang paling berguna bagi sesamanya, dan perbuatan yang paling utama adalah membuat hati seorang mukmin menjadi senang dengan menghilangkan rasa lapar, meringankan kesulitan atau melunasi hutangnya.”

Menyengsarakan orang-orang muslim itu dapat berupa mengancam keselamatan dirinya dan hartanya. Semua yang diperintahkan oleh Allah itu pada dasarnya mengandung dua hal, yaitu mengagungkan Allah dan berbelas kasih kepada makhluk-Nya. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya sebagai berikut :

أَقِيْمُوا الصَّلاَة وَاٰتُوا الزَّكَاة

“Tegakkanlah shalat dan tunaikanlah zakat." (Al Baqarah:43)

Dan firman-Nya pula :

اُشْكُرْلِي وَلِوَالِدَيْكَ

“Hendaklah engkau bersyukur kepada-Ku dan berterima kasihlah kepada ibu bapakmu". (Luqman:41)

Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Al Qami diterangkan bahwa beliau berkata, “Saya bertemu dengan seorang pendeta ketika mengadakan suatu perjalanan, lalu saya bertanya kepadanya, “Wahai pendeta, perkara apakah yang dapat mengangkat derajat seseorang?”

Maka ia menjawab, “Mengembalikan hak-hak orang yang dianiayanya dan meringankan beban tanggung jawabnya. Karena amal pebuatan seorang hamba tidak dapat diterima di sisi Tuhan, apabila ia masih mempunyai tanggungan atau berbuat zhalim (terhadap sesamanya).”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelindung Terhadap Lima Perkara

Cinta Akan Lima Perkara dan Melupakan Lima Lainnya

Lima Perkara yang Tidak Boleh Diremehkan