Kalimat Pilihan Dari Empat Puluh Ribu Hadits
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mubarak, bahwasannya ia berkata:
"Ada seorang bijaksana yang telah mengumpulkan beberapa hadits dan memilih empat puluh ribu hadits dari hadits-hadits tersebut. Lalu ia memilih darinya empat ribu hadits, lalu ia memilihnya lagi menjadi empat ratus hadits, dan dari empat ratus hadits itu, ia memilihnya lagi menjadi empat puluh hadits, dan dari yang empat puluh hadits tersebut, ia memilihnya lagi menjadi empat hadits saja."
"Ada seorang bijaksana yang telah mengumpulkan beberapa hadits dan memilih empat puluh ribu hadits dari hadits-hadits tersebut. Lalu ia memilih darinya empat ribu hadits, lalu ia memilihnya lagi menjadi empat ratus hadits, dan dari empat ratus hadits itu, ia memilihnya lagi menjadi empat puluh hadits, dan dari yang empat puluh hadits tersebut, ia memilihnya lagi menjadi empat hadits saja."
Adapun empat kalimat tersebut adalah sebagai berikut:
إِحْدَاهُنَّ: لاَ تَثِقَنَّ بِامْرَأةٍ عَلَى كُلِّ حاَلٍ، والثَانِيَةُ: لاَ تَغْتَرَنَّ بِالمَالِ عَلَى كُلّ حَالٍ، والثّالِثَةُ: لاَ تُحَمِّلْ مَعِدَتَكَ مَا لاَ تُطِيْقُهُ، والرَّابِعَةُ: لاَ تَجْمَعْ مِن العِلْمِ مَا لاَ يَنْفَعُكَ
“Kalimat pertama, yaitu, 'Janganlah kamu mempercayakan segala urusanmu setengahnya kepada perempuan.'
Kedua : 'Janganlah kamu terpedaya oleh harta benda atas segala sesuatu.'
Ketiga : 'Janganlah kamu membebani peria dengan perkara yang di luar batas kemampuannya.'
Dan Keempat : 'Janganlah kamu mengumpulkan ilmu yang tidak bermanfaat bagimu.'
Dari keempat puluh ribu hadits tersebut terdapat empat intisari yang patut dijadikan pelajaran, sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, yaitu:
1. Jangan mempercayakan segala urusan sepenuhnya kepada perempuan.
2. Jangan pernah berkeyakinan tidak akan tertipu oleh harta benda, tetapi harus berhati-hati dengan harta yang telah diberikan kepada kita tersebut.
3. Jangan memasukkan makanan atau minuman ke dalam perut kita, yang justru perut kita tidak mampu menerimanya.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut:
اَصْلُ كُلِّ دَاءٍ البَرَءَةُ
“Setiap penyakit itu berasal dari kurang baiknya pencernaan makanan.” (HR. Imam Daruquthni)
Hadits serupa diriwayatkan pula oleh Anas dan Ibnu As Suni dan Abu Nu’aim dari Ali, dari Ibnu Sa’id dan dari Al Juhri, yang artinya : “Asal setiap penyakit itu berkaitan dengan perut.”
Disamping menumpuk makanan dalam perut, penyakit itu juga berasal dari minuman setelah atau di tengah makan, sebelum makanan yang masuk itu diproses oleh alat pencernaan. Terutama penyakit yang menyangkut organ perut.
4. Jangan mempelajari ilmu yang tidak ada manfaatnya, dalam hal ini seseorang bertanya kepada Abu Hurairah, “Aku ingin mempelajari ilmu, tetapi aku khawatir ilmuku itu nanti hanya sia-sia belaka. ”
Maka jawab-nya, “Dengan engkau meninggalkan ilmu itu berarti telah menyia-nyiakan ilmu.”
Imam Syafi’I juga mengatakan, “Termasuk tipu muslihat syaitan adalah meninggalkan perbuatan karena khawatir orang lain menganggap riya’, karena menyucikan perbuatan sampai 100 persen dan terlepas dari unsur syaitan secara keseluruhan itu sangatlah sulit. Andaikata kita memahami ibadah secara sempurna, maka kita pun akan kesulitan melakukan satu ibadah pun. Dan hal itu hanya akan menimbulkan pengangguran, sedang pengangguran itu merupakan tujuan akhir syai-tan.”
Oleh sebab itu, sebagian ulama berkata, “Berjalanlah kamu kepada Allah, meskipun dalam keadaan pincang dan terseok-seok.”
Imam Syafi’i juga mengatakan sebagai berikut:
“Barangsiapa yang belajar Al Qur’an, maka besarlah harga diri nya. Dan barangsiapa yang belajar fiqih, maka mulialah kedu-dukannya. Barangsiapa yang belajar hadits, maka kuatlah hujjah (pendapat)nya. Dan barangsiapa yang belajar hisab (ilmu hitung), maka sehatlah pikirannya, barangsiapa yang belajar bahasa Arab, maka haluslah tabiatnya. Dan barangsiapa yang tidak menjaga dirinya, maka tidak akan bermanfaat ilmu baginya."
Komentar
Posting Komentar