Keistimewaan Orang yang Ditimpa Musibah
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw. bahwa beliau bersabda sebagai berikut:
إذَا كَانَ يَوْمُ القِيَامَةِ يُوْضَعُ المِيْزَانُ فَيُؤْتَى بِأَهْلِ الصَّلاَةِ فَيُوَفَّوْنَ أُجُوْرَهُمْ بِالمِيْزَانِ، ثُمَّ يُؤْتَى بِأَهْلِ الصَّوْمِ فَيُوَفَّوْنَ أُجُوْرَهُمْ بِالمِيْزَانِ، ثُمّ يُؤْتَى بِأَهْلِ البَلاَءِ لاَ يَنْصَبُ لَهُمْ مِيْزَانٌ وَلاَ يَنْشَرُ لَهُمْ دِيْوَانٌ فَيُوَفَّوْنَ أُجُوْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ حَتّى يَتَمَنَّى أَهْلُ العَافِيَةِ لَوْ كَانُوا بِمَنْزِلَتِهِمْ مِنْ كَثْرَةِ ثَوَابِ اللّٰهِ تَعَالَى
"Apabila kiamat telah tiba, maka timbangan diletakkan, lalu ahli shalat didatangkan, maka dipenuhi pahala-pahala mereka sesuai perhitungan mizan, lalu didatangkan orang-orang yang berpuasa dan diterimakan pahala mereka sesuai dengan perhitungan mizan. Dan akhirnya didatangkan orang-orang yang sewaktu hidup di dunia ditimpa musibah, untuk mereka tidak diperhitungkan dengan mizan dan tidak pula dibentangkan kepada mereka catatan amal-nya, lalu diberi pahala sepenuhnya tanpa hitungan, sehingga orang-orang yang selamat mengharapkan beroleh kedudukan seperti mereka karena banyaknya pahala dari Allah SWT."
Sabda Nabi Muhammad Saw. tersebut diatas menegaskan bahwa amal shalat, puasa dan haji semuanya itu akan diperhitungkan dalam timbangan amal. Tetapi ada amal perbuatan yang tidak diperhitungkan sama sekali, yaitu orang-orang yang sewaktu hidup di dunia tertimpa suatu musibah. Lalu mereka sabar menghadapinya, sehingga pada hari kiamat, orang-orang yang sewaktu di dunianya senantiasa berada dalam kesenangan, kemudahan dan kekayaan, mereka mengharapkan dapat seperti orang-orang yang ditimpa musibah, karena banyaknya pahala yang diberikan oleh Allah kepada mereka.
Komentar
Posting Komentar