Nikmatnya Dekat Kepada Allah Dan Pahitnya Jauh dari-Nya
Asy-Syibli pernah berkata sebagai berikut:
لَوْ ذُقْتُمْ حَلاَوَةَ الوُصْلَةِ لَعَرَفْتُمْ مَرَارَةَ القَطِيْعَةِ
“Apabila kamu telah merasakan nikmatnya dekat kepada Allah, niscaya kamu tahu bagaimana rasanya jika jauh dari-Nya. ”
Maksudnya, jika seandainya kita telah merasakan betapa nikmatnya dekat kepada Allah SWT, tentu kita bisa membayangkan bagaimana pahitnya jika kita harus beipisah dengan Allah Swt. Memang, menurut orang yang sudah merasakan betapa nikmatnya dekat kepada Allah, bahwa jauh dari Allah itu adalah merupakan siksaan yang paling berat.
Karenanya Rasulullah Saw. senantiasa memanjatkan doa:
اللَّهُمَّ ارْْزُقْنِيْ لَذَّةَ النَّظَرِ اِلىَ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَ الشَّوْقَ اِلَى لِقاَءِكَ
“Wahai Tuhanku, anugerahkanlah kepada kami kelezatan meman-dang wajah-Mu Yang Maha Mulia dan kenikmatan rasa rindu berjumpa dengan-Mu. ”
Komentar
Posting Komentar