Perbandingan Manusia Dengan Empat Nabi Dimata Allah SWT.
Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw. bahwa beliau bersabda sebagai berikut :
إِنّ اللّٰهَ تَعَالَى يَحْتَجُّ يَوْمَ القِيَامَةِ بِأَرْبَعَةِ أَنْفُسٍ عَلَى أَرْبَعَةِ أَجْنَاسٍ مِنَ النَّاسِ عَلَى الأَغْنِيَاءَ بِسُلَيْمَانَ بْنِ دَاوُوْدَ، وَعَلَى العَبِيْدِ بِيُوْسُفَ
وَعَلَى المَرْضَى بِأَيُّوْبَ، وَعَلَى الفُقَرَاءَ بِعِيْسَى، عَلَيْهِمُ السَلاَمُ
"Sesungguhnya Allah SWT. berhujjah pada hari kiamat dengan empat orang atas empat orang lainnya, yaitu: Terhadap kaum hartawan, Allah mengemukakan Nabi Sulaiman bin Dawud. Terhadap hamba sahaya, Allah mengemukakan Nabi Yusuf. Terhadap orang-orang yang sakit, Allah mengemukakan Nabi Ayub. Dan atas orang-orang yang fakir, Allah mengemukakan Nabi Isa."
Misalnya, Allah bertanya kepada orang yang kaya tentang sebab ia meninggalkan ibadah, lalu ia menjawab, “Kami sibuk dengan urusan harta dan kerajaan kami.” Maka Allah menyanggah, “Lebih besar mana dengan kerajaan Sulaiman dan lebih banyak mana dibanding harta Sulaiman, toh dia tidak pernah meninggalkan ibadah.”
Terhadap hamba sahaya yang meninggalkan ibadah dengan alasan karena sibuk melayani tuannya, Allah menyanggah, “Hamba-Ku, si Yusuf, juga menjadi hamba yang melayani penguasa tinggi Mesir sekalian, tapi ia tetap mengerjakan ibadah.”
Terhadap orang yang sakit yang meninggalkan ibadah dengan alasan karena sedang sakit, maka Allah menyanggah, “Hamba-Ku si Ayub juga sakit, bahkan lebih parah, tapi ia juga tidak pernah meninggalkan ibadah. ”
Dan terhadap orang fakir yang meninggalkan ibadah, Allah menyanggah, “Hamba-Ku si Isa adalah orang yang melarat di dunia, ia tidak punya rumah, harta juga istri, tetapi ia tidak pernah meninggalkan ibadah.”
Komentar
Posting Komentar