Perbuatan yang Dapat Menghanguskan Keistimewaan Manusia

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut:

أَرْبَعَةٌ جَوَاهِرٌ فِى جِسْمِ بَنِي آدَمَ يُزِيْلُهَا أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ، اَمَّا الجَوَاهِرَ العَقْلُ، وَالدِّينُ، وَالحَيَاءُ، وَالعَمَلُ الصَّالِحُ. فَالغَضَبُ يُزِيْلُ العَقْلَ، وَالحَسَدُ يُزِيْلُ الدِّيْنَ، وَالطَّمَعُ يُزِيْلُ الحَيَاءَ، وَالغِيْبَةُ تُزِيْلُ العَمَلَ الصَّالِحَ.

"Empat macam permata (keistimewaan) yang terdapat dalam diri anak Adam (manusia) itu akan hilang oleh empat perkara. Adapun keistimewaan-keistimewaan (permata-permata) itu adalah akal, agama, malu, dan amal shaleh. Marah itu akan menghilangkan akal. Hasud akan menghilangkan agama, tamak akan menghilangkan malu, dan mengumpat akan menghilangkan amal shaleh."

Empat keistimewaan (perhiasan) yang terdapat dalam diri setiap manusia yang sangat berharga itu akan hilang (musnah) hanya dengan sifat-sifat yang tercela. Akal adalah suatu mutiara bersifat rohani yang berhubungan dengan jasmani, yang diciptakan oleh Allah akan hilang dengan sendirinya hanya dengan marah.

Agama, yakni suatu perkara yang mengajak orang-orang berakal untuk menerima segala sesuatu yang berasal dari Rasulullah Saw, itu juga akan hilang hanya dengan sifat hasud. Dan amal yang shaleh juga akan hilang dengan begitu saja, hanya dengan mengumpat.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqy, bahwa Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut:

يَا مُعَاوِيَة اِيَّكَ وَالغَضَبَ فَإِنَّ الغَضَبَ يُفْسِدُ الاِيْمَانَ كَمَا يُفْسِدُ السِّرُّ العَسَلَ

“Wahai Mu ’awiyah, jauhilah olehmu marah-marah, karena kemarahan itu dapat merusak keimanan, seperti jadam merusak madu.”

Hasud itu dapat menghilangkan (menghanguskan) agama, yakni mengharapkan hilangnya kenikmatan orang lain (dan berpindah pada dirinya), sedang Ad Diin dalam hadits ini berarti syari’at.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud sebagai berikut:

اِيَّاكُمْ وَالحَسَدَ فَإِنَّ الحَسَدَ يَأْكُلُ الحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الحَطَبَ

"Jauhilah olehmu hasud (dengki), karena kedengkian dapat melalap habis (menghanguskan) kebajikan-kebajikan, sebagaimana api melalap (menghanguskan) kayu bakar."

Seorang penyair juga telah menggambarkan lewat syairnya dalam Bahar Mutaqarab berikut ini:

“Hai katakan kepada orang yang dengki kepadaku # Tahukah kamu, kepada siapa sesungguhnya engkau bersikap jahat? 

Kamu telah berbuat jahat kepada Allah terhadap takdirnya # Ketika kamu tidak senang melihat nikmat yang diberikan oleh-Nya kepadaku. 

Maka Tuhankulah yang membalasmu, dengan cara menambah kenikmatan kepadaku # Dan menutup seluruh jalanmu, yaitu jalan pencarianmu."

Tamak adalah keinginan untuk selalu mendapatkan sesuatu yang lebih banyak bagi dirinya sendiri, dan sifat tamak ini akan dapat menghilangkan iasa malu.

Mengumpat (menggunjing) adalah membicarakan kejelekan-kejelekan orang lain yang memang benar-benar terjadi. Jika kejelekan yang dibicarakan tidak nyata terjadi, maka perbuatannya itu disebut buhtan (memfitnah). Dan jika hal itu dikerjakan di depan orang yang bersangkutan, maka hal itu disebut caci maki.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Akan Lima Perkara dan Melupakan Lima Lainnya

Pelindung Terhadap Lima Perkara

Lima Perkara yang Tidak Boleh Diremehkan