Petunjuk Rasulullah Saw. Kepada Abu Dzar Al Ghifari

Diriwayatkan dari Rasulullah Saw, sesungguhnya beliau pernah bersabda kepada Jundub bin Junabah yang bergelar Abu Dzar Al Ghifari sebagai berikut:

يَا اَبَاذَرٍّ جَدِّدِ السَّفِيْنَةَ فَإِنّ البَحْرَ عَمِيْقٌ وَخُذِ الزَّادِ كَامِلاً فَإِنَّ السَّفَرَ بَعِيْدٌ وَخَفِّفِ الحَمْلَ فَإِنَّ العَقَبَةَ كَئُوْدٌ وَاخْلِصِ العَمَلَ فَإِنَّ النَاقَدَ بَصِيْرٌ

"Wahai Abu Dzar, renovasilah (perbaikilah) kapalmu, karena sesungguhnya lautnya dalam, dan bawalah bekal yang cukup, karena perjalananmu jauh, ringankanlah bebanmu, karena rintangan berat siap menghadang, ikhlaskanlah amalmu, karena sesungguhnya Yang Maha Meneliti, Maha Melihat."

Merenovasi disini mengandung pengertian memperbaiki niat, agar semua perbuatan atau menghindarinya itu dapat berfungsi sebagai ibadah sehingga mendapatkan pahala dan selamat dari adzab Allah SWT.

Khalifah Umar bin Khaththab Al Farruq pernah mengirimkan surat kepada Abu Musa Al Asy’ari -semoga Allah meridhai keduanya, "Barang-siapa yang niatnya tulus, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya yang berada diantara dia dan orang lain."

Salim bin Abdullah bin Umar bin Khaththab juga pernah mengirimkan surat kepada Umar bin Abdul Aziz ra, 

“Ketahuilah, wahai Umar, Sesungguhnya pertolongan dari Allah kepada seorang hamba itu berdasarkan tulus dan tidaknya niatnya. Barangsiapa yang niatnya tulus, maka pertolongan Allah akan sempurna baginya, dan barangsiapa yang niatnya tidak tulus, maka pertolongan Allah pun akan berkurang baginya, berdasarkan kadar niatnya itu.”

Sedangkan perjalanan jauh yang dimaksudkan disini adalah perjalanan menuju alam akhirat. Dan beban disini maksudnya adalah pertanggungjawaban atas semua urusan duniawi. Karenanya perjalanan menuju akhirat diibaratkan dengan lautan yang dalam, perjalanan jauh dan bukit yang terjal, karena sama-sama banyak kesulitan dan rintangannya. 

Ikhlaslah terhadap apa yang telah kamu perbuat, karena sesungguhnya Allah Yang Maha Meneliti, akan meneliti dengan cermat segala perbuatan baik dan buruk.

Abu Sulaiman Ad Darani pernah mengatakan, “Kebahagiaan tetap bagi orang yang tidak melangkahkan kakinya meskipun hanya satu jengkal, kecuali kepada Allah SWT.” Perkataan ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut:

اَخْلِصِ الْعَمَلَ يَجْزِيْكَ مِنْهُ القَلِيْلُ

"Ikhlaskanlah perbuatanmu, maka yang sedikitpun darinya akan mencukupimu."

Seorang penyair pernah menyatakan lewat syairnya berikut ini:

“Manusia itu wajib bertaubat # Akan tetapi meninggalkan dosa- dosa kecil itu lebih diwajibkan. 

Dan sabar menghadapi ujian (musibah) itu memang berat # Akan tetapi kehilangan pahala itu lebih berat. 

Perubahan dalam setiap zaman selalu aneh # Akan tetapi manusia lupa bahwa dirinya itu juga aneh. 

Dan setiap yang akan datang itu dekat # Akan tetapi maut itu justru lebih dekat daripada itu."

Diriwayatkan pula dari Anas ra. bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad Saw keluar sambil memegang tangan Abu Dzar, seraya bersabda:

يَا اَبَاذَرٍّ ، اَعَلِمْتَ اَنّ بَيْنَ اَيْدِيْنَا عَقَبَةً كَئُوْدًا لاَ يَصْعَدُهَا اِلاَّ المُخِفُّوْنَ؟ قَالَ رَجُلٌ: اَمِنَ المُخِفِّيْنَ اَنَا اَمِنَ المُشْقِلِيْنَ؟ قَالَ: اَعِنْدَكَ طَعَامُ يَوْمٍ؟ قَالَ: نَعَمْ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ ﷺ: وَطَعَامُ غَدٍ؟ قَالَ: نَعَمْ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ ﷺ: وَطَعَامُ بَعْدَ غَدٍ؟ قَالَ: لاَ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِﷺ: لَوْ كَانَ عِنْدَكَ طَعَامُ ثَلاَثَةٍ كُنْتَ مِنَ المُشْقِلِيْنَ

“Wahai Abu Dzar! Apakah kamu telah mengetahui bahwa sesungguhnya di hadapan kami terbentang suatu jalan di bukit yang sangat rumit, yang tidak akan dapat didaki kecuali oleh orang-orang yang meringankan bebannya?" 

Salah seorang dari para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah , apakah aku ini termasuk orang-orang yang meringankan atau justru memberatkan bebannya?” 

Beliau menjawab, “Adakah engkau punya makanan hari ini?” 

Ia menjawab, “Ya, punya. “ 

Lalu Rasulullah Saw. bersabda, “Apakah kamu juga punya makanan untuk esok lusa?” 

Jawabnya, “Tidak punya. ” 

Maka Rasulullah Saw. bersabda, “Seandainya kamu mempunyai jatah makanan dalam waktu tiga hari, maka kamu termasuk orang-orang yang memberatkan bebannya. ”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Akan Lima Perkara dan Melupakan Lima Lainnya

Pelindung Terhadap Lima Perkara

Lima Perkara yang Tidak Boleh Diremehkan