Taqwa, Menjaga Lisan dan Meneliti Makanan

Dalam sebuah riwayat diterangkan, bahwa seseorang dari Bani Isra’il hendak pergi menuntut ilmu ke luar negeri. Maka kabar itu sampai pula kepada Nabi mereka pada saat itu. Lalu ia dipanggil dan setelah menghadap, maka Nabi itu bersabda kepadanya:

یَافَتَی اِنِّي أَعِيْظُكَ بِثَلاَثِ خِصَالٍ فِيْهَا عِلْمُ الأَوَّلِيْن وَالآخِرِيْن، خَفِ اللّٰهَ فِي السِّرِّ وَاْلعَلاَنِيَةِ وَامْسِكْ لَسَانَكَ عَنِ الخَلْقِ لاَ تَذْكُرهُمْ إِلاَّ بِخَيْرٍ وَانْظُرْ حُبْزَكَ الَّذِي تَأْكُلُهُ حَتَّى يَكُوْنَ مِنَ الحَلاَلِ

“Wahai pemuda, sesungguhnya aku akan memberikan nasihat kepadamu dengan tiga perkara yang didalamnya mengandung ilmu orang-orang yang terdahulu dan yang akan datang (zaman akhir), yaitu kamu harus takut kepada Allah SWT, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan di tempat umum, jagalah lisanmu dari mengumpat sesama makhluk, jangan menceritakannya kepada siapapun kecuali tentang kebaikannya, dan telitilah rotimu (makanan) yang hendak kamu makan, sehingga kamu memakan dari barang yang halal"

Setelah mendapat nasihat dari Nabinya tersebut, maka pemuda itu mengurungkan niatnya untuk menuntut ilmu di luar negeri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelindung Terhadap Lima Perkara

Cinta Akan Lima Perkara dan Melupakan Lima Lainnya

Lima Perkara yang Tidak Boleh Diremehkan