Waktu Bagi Orang yang Berakal
Sebagaimana yang telah diterangkan dalam kitab Zabur, bahwa Allah telah menurunkan wahyu kepada Nabi Dawud as. sebagai berikut:
إنَّ العَاقِلُ الحَكِيْمُ لاَ يَخْلُوْ مِنْ أَرْبَعِ سَاعَاتٍ: سَاعَةٌ فِيْهَا يُنَاجِي رَبَّهُ، وَسَاعَةٌ فِيْهَا يُحَاسِبُ نَفْسَهُ، وَسَاعَةٌ يَمْشِي فِيْهَا إِلَى إِخْوَانِهِ الذِيْنَ يُخْبِرُوْنَهُ بِعُيُوْبِهِ، وَسَاعَةٌ فِيْهَا يُخَلىِّ بَيْنَ نَفْسِهِ وَبَيْنَ لَذَّاتِهَا الحَلاَلِ
"Sesungguhnya orang yang berakal dan cerdik pandai itu tidak akan lepas dari empat waktu, yaitu: Waktu dimana ia menghadap Tuhannya. Waktu dimana ia membuat perhitungan atas dirinya. Waktu dimana ia pergi menemui para teman yang menunjukkan aib-aib dirinya dan waktu dimana ia memisahkan diri dari kelezatan hidup yang halal."
Dalam rangka menghadap Tuhan dapat dilakukan dengan cara berdzikir, membaca Kalam-Nya, mengadukan hal ihwal hidupnya dan lain sebagainya. Dalam rangka membuat perhitungan, dapat dilakukan dengan cara mencatat semua perbuatan yang telah dilakukannya, kemudian dilakukan perhitungan pada ujung siang dan malamnya. Dengan begini, akan jelas apa yang telah ia perbuat, apakah harus bersyukur atau justru harus memohon ampun kepada-Nya.
Komentar
Posting Komentar