Kendala-kendala Terbentuknya Pribadi yang Shaleh
Diriwayatkan dari Sayyidina Ali ra. sebagai berikut:
لَوْ لاَ خَمْسُ خِصَالٍ لَصَارَ النَّاسُ كُلُّهُمْ صَالِحِيْنَ: أَوّٰلُهَا القَنَاعَةُ بِالجَهْلَ، وَالحِرْصُ عَلَى الدُّنْيَا، وَالشُحُّ بِالفَضْلِ، وَالرِّيَاءُ فِى العَمَلِ، وَالإعْجَابُ بِالرَّأْيِ
"Andaikata tidak ada lima perkara, niscaya semua manusia itu akan menjadi orang shaleh, yaitu: Puas dengan kebodohannya. Rakus terhadap dunia. Kikir memberikan kelebihan yang Riya’ dalam beramal dan membangga-banggakan akalnya."
Kebodohan yang dimaksudkan disini adalah kebodohan dalam pengetahuan ilmu agama. Berkaitan dengan kepuasan orang yang bodoh ini. Nabi Muhammad Saw. bersabda sebagai berikut:
"Allah murka terhadap setiap ilmuwan dunia, tetapi bodoh akan ilmu akhirat." (HR. Imam Hakim)
Ad Dailami juga meriwayatkan dari jalan lain, bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda sebagai berikut:
"Dosa orang yang alim itu satu, tetapi dosa orang yang bodoh itu terhitung dua."
Mengenai rakus terhadap dunia, Nabi Muhammad Saw. telah menegaskan di dalam sabdanya sebagai berikut:
"Zuhud terhadap dunia, itu akan menjadikan hati dan badan enak, sedang cinta kepadanya itu akan menjadikan hati dan badan lelah."
Imam Hakim juga meriwayatkan, bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut:
"Alangkah baiknya dunia bagi orang yang menjadikannya sebagai bekal untuk akhiratnya hingga ia diridhai Tuhannya, dan alangkah jeleknya dunia bagi orang yang dihalangi olehnya dari akhiratnya dan dicegah dari ridha Tuhannya."
Adapun yang dimaksud dengan riya’ dalam beramal adalah perbuatan yang tanpa didasari rasa ikhlas, atau berbuat karena mengharapkan sesuatu dari selain Allah Ta’ala. Dalam hal ini Nabi Muhammad Saw. telah bersabda sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Ad Dailami berikut ini:
"Orang yang paling berat siksanya pada hari kiamat (nanti), adalah orang yang memberitahukan kepada orang, bahwa dalam dirinya ada kebaikan, padahal hal tersebut tidak ada (sama sekali)."
Imam Bukhari juga telah meriwayatkan dari jalan lain, bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. bersabda sebagai berikut:
"Barangsiapa yang pamer diri kepada orang lain tentang ketaqwaan lebih dari yang ada pada dirinya, maka dia adalah orang munafik."
Abu Nu’aim juga telah meriwayatkan, bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya sebagai berikut:
"Sesungguhnya Allah mengharamkan surga bagi semua orang yang riya'."
Komentar
Posting Komentar