Perkara Yang Mengajak Manusia Ke Dalam Enam Hal

Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Abu Bakar Ash Shiddiq ra. bahwa ia berkata yang artinya sebagai berikut:

"Sesungguhnya iblis itu berdiri di depanmu, dan nafsu disamping kananmu, dan hawa disamping kirimu,dunia di belakangmu, anggota tubuh di sekelilingmu, dan Yang Maha Perkasa di atasmu.

Si iblis, semoga tertimpa laknat Allah, mengajakmu meninggalkan agama, nafsu mengajakmu berbuat maksiat, hawa memanggilmu menuruti syahwat, dunia mengajakmu agar memilihnya melupakan akhirat, anggota tubuh mengajakmu berbuat dosa, sedang Yang Maha Perkasa mengajakmu menuju surga dan ampunan, sementara Allah berfirman, “Mereka (iblis) mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak menuju surga dan ampunan.” 

Barangsiapa yang menuruti ajakan iblis, maka hilanglah agamanya. Siapa yang menuruti nafsunya, maka hilanglah roh insaninya, siapa yang menuruti hawanya, maka hilanglah akalnya. Siapa yang menuruti dunia, maka hilanglah akhiratnya. Siapa yang menuruti ajakan anggota tubuh maka hilanglah surganya. Dan barangsiapa yang menuruti ajakan Allah, maka hilanglah kejelekan-kejelekannya dan mendapatkan segala kebaikan."

Gambaran yang dikemukakan oleh Abu Bakar Ash Shiddiq ra. tentang diri kita dengan iblis, nafsu, keinginan (hawa), dunia, anggota tubuh kita dan Allah Swt, itu adalah sebagai berikut:

1. Iblis berdiri di depan kita, mengajak pada kebathilan.

2. Nafsu berada di sebelah kanan kita.

3. Hawa berada di sebelah kiri kita.

4. Dunia berada di belakang kita.

5. Semua anggota tubuh berada di sekitar kita.

6. Dzat Yang Maha Kuasa berada di atas kita, yakni sesuai dengan kekuasaan-Nya,karena kekuasaan-Nya diatas kekuasaan kita. Allah akan menundukkanmu pada kehendak-Nya.

Semuanya itu mengajak ke arah yang berbeda-beda, diantaranya yaitu:

1. Iblis -semoga Allah melaknatnya- mengajak untuk meninggalkan syari’at.

2. Nafsu amarah mengajak kepada perbuatan maksiat. Sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad dan Muslim, bahwa Nabi Muhammad Saw. telah bersabda yang artinya sebagai berikut:

“Allah membuat perumpamaan dengan satu jalur jalan yang lurus, pada dua lambung jalan itu terdapat dua gapura dengan beberapa pintu yang terbuka. Pada pintu-pintu itu terpasang kelambu yang menjulur, dan pada pintu jalan terdapat seorang yang menyeru, 'Wahai manusia semuanya,masuklah pada jalan ini, lurus tanpa membelok.' Sementara itu ada pengundang lain dari pintu-pintu tersebut seraya menyeru, 'Celaka kamu, jangan dibuka itu! Kalau kamu buka, maka kamu harus masuk.' Jalan dalam kicisan ini adalah Islam, dua gapura adalah batasan-batasan Allah, pintu-
pintu terbuka adalah larangan Allah, sedang pengundang pada ujung jalan itu adalah Kitabullah dan pengundang dari atas adalah nasihat Allah yang ada dalam hati orang muslim."

3. Syahwat mengajak untuk melampiaskan keingjnan-keinginan kita.

4. Dunia mengajak untuk memilihnya, yakni mendahulukan atas akhirat (daripada dunia). Seorang penyair telah mengatakan dalam Bahar Thawil sebagai berikut:

“Maha Suci Dzat yang menempatkan hari pada tempatnya # Dan yang menjadikan manusia ada yang miskin dan yang kaya. 

Orang yang berakal cerdik, adakalanya sulit mencari penghidupannya # Sedang orang yang bodoh, adakalanya engkau jumpai mudah mendapatkan rizqi‘

Inilah yang membuat hati kebingungan  # Dan seorang yang alim lagi luas ilmunya pun tak mampu menyelidikinya."

5. Anggota tubuh mengajak untuk melakukan perbuatan dosa.

6. Dzat Yang Maha Perkasa mengajak untuk menuju surga dan ampunan. 

Seorang penya’ir juga telah menuliskan puisinya di dalam Bahar Kamil sebagai berikut:

“Manusia itu potret (gambaran) zamannya # Ukuran sepatupun sesuai padanya. Orang-orang di zamanmu, hidupnya seperti zaman itu # dalam bertingkah dan meliku-liku. Demikian pula jika zaman telah rusak # Manusia pun akan ikut rusak."

Orang yang memenuhi ajakan iblis, maka hilanglah agamanya, yakin agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Orang yang memenuhi ajakan nafsu, maka hilanglah rohnya, yakni hakikat kemanusiaannya. Nafsu adalah sesuatu yang lembut yang ditumpangi roh binatang, yaitu iblis yang lembut, yang bersumber di dalam hati dan menjalar ke seluruh bagian dan melalui urat-urat.

Orang yang memenuhi ajakan hawa, maka akan hilanglah akalnya, yaitu kekuatan nafsu yang berbicara dan semua individu mengisyaratkan dengan perkataannya. Akal adalah alat bekerja, setaraf dengan pisau jika dinisbatkan dengan alat pemotong.

Orang yang memenuhi ajakan dunia, maka akan hilanglah akhiratnya, karena dunia dapat membahayakan akhirat Sedang orang yang memenuhi ajakan anggota badan, maka akan hilanglah surga daripadanya. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam sabda Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Ad Dailami berikut ini:

“Setiap hamba mempunyai dua rumah, satu rumah di surga dan yang lainnya rumah di neraka. Adapun orang mukmin, dia membangun rumahnya di surga dan dia menghancurkan rumahnya yang ada di neraka. Adapun orang yang kafir, maka ia (justru) menghancurkan rumahnya yang ada di surga dan membangun yang ada di neraka."

Adapun orang yang memenuhi ajakan Allah, maka akan hilanglah kejelekannya berganti mendapatkan semua kebaikan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang artinya sebagai berikut:

"Tidak akan masuk surga seorangpun, melainkan dia akan melihat tempat duduknya di neraka jika ia berbuat jelek, agar bertambah syukur. Dan tidak akan masuk neraka seorangpun, melainkan dia akan melihat tempat duduknya di dalam surga jika ia berbuat baik, agar menjadi penyesalan baginya."


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelindung Terhadap Lima Perkara

Cinta Akan Lima Perkara dan Melupakan Lima Lainnya

Lima Perkara yang Tidak Boleh Diremehkan