Sebab Akibat Buruk yang Dapat Merusak Hati
Sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Ufnar ra. sebagai berikut:
مَنْ كَثُرَ ضَحْكُهُ قَلَّتْ هَيْبَتُهُ، وَمَن اسْتَخَفَّ بِالنَّاسِ اسْتُخِفَّ بِهِ، وَمَن أَكْثَرَ فِى شَيْءٍ عُرِفَ بِهِ، وَمَن كَثُرَ كَلاَمُهُ كَثُرَ سَقْطُهُ، وَمَن كَثُرَ سَقْطُهُ قَلَّ حَيَاؤُه، وَمَن قَلَّ حَيَاؤُهُ قَلَّ وَرَعَهُ، وَمَن قَلَّ وَرَعَهُ مَاتَ قَلْبُهُ
"Barangsiapa yang banyak tertawa, maka sedikit wibawanya. Dan barangsiapa yang meremehkan manusia, maka ia juga akan diremehkan (manusia yang lain). Siapa yang banyak melakukan sesuatu, maka ia dikenal oleh ahli sesuatu itu. Siapa yang banyak bicara, maka akan banyak pula salahnya; dan siapa yang banyak salahnya, maka sedikit perasaan malunya. Siapa yang sedikit perasaan malunya, maka sedikit pula wara'inya. Dan barangsiapa yang sedikit wara'inya, maka matilah hatinya."
Tujuh sebab akibat buruk yang bakal dialami oleh manusia adalah sebagai berikut:
Pertama, orang yang banyak tertawa, maka akan hilang wibawanya dan tidak akan dihormati oleh orang lain. Dalam hal ini, Rasulullah Saw. bersabda sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Abu Dzar Al Ghifari ra. sebagai berikut:
إِيَّاكَ وَكَثْرَةُ الضَّحْكِ فَإِنَّهُ يُمِيْتُ القَلْبَ وَيُذْهِبُ بِنُوْرِ الوَجْهِ
"Janganlah kamu banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya muka."
Dalam riwayat lain juga diterangkan, bahwa beliau bersabda yang artinya sebagai berikut:
"Senda gurau adalah tipu daya dari syaitan dan tipu muslihat dari hawa nafsu."
Umar bin Abdul Aziz juga pernah mengatakan, "Jauhilah bersenda gurau, karena senda gurau itu adalah perbuatan orang yang dungu, yang dapat mengakibatkan iri."
Al Mawardi juga mengatakan di dalam bait syairnya sebagai berikut: “Sungguh, bergurau itu awal mulanya manis # Tetapi pada akhirnya permusuhan.
Orang yang mulia akan benci kepada senda gurau # sedang orang yang dungu senang melakukannya."
Kedua, orang yang suka meremehkan orang lain, maka ia juga akan diremehkan oleh orang lain.
Ketiga, orang yang suka melakukan sesuatu, maka ia akan terkenal, sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Ali ra. sebagai berikut :
وَقِيْمَةُ المَرْءِ مَا كَانَ يُحْسِنُهُ
"Harga diri seseorang terletak pada keahliannya."
Keempat, orang yang banyak bicara, maka ia akan banyak kesalahannya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Ibnu Nashr yang artinya sebagai berikut:
"Sesunguhnya manusia yang paling banyak dosanya pada hari kiamat (nanti) adalah yang paling banyak membicarakan sesuatu yang tidak membawa manfaat bagi dirinya."
Abu Nu’aim juga meriwayatkan dari jalan lain, bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya sebagai berikut:
"Lisan akan disiksa dengan suatu siksaan yang mana tubuhpun tidak akan disiksa dengan siksaan itu, lalu ia berkata, "Wahai Tuhanku, mengapa Engkau menyiksaku dengan suatu siksaan yang tidak Engkau berikan kepada tubuh?” Maka dijawab, “Karena telah keluar perkataan darimu yang telah sampai ke Timur dan Barat, dengan perkataanmu itu mengalir darah yang haram. Demi kemuliaan-Ku. Aku akan menyiksamu dengan suatu siksaan yang Aku tidak menimpakannya kepada tubuhmu sedikitpun."
Kelima, orang yang banyak salahnya, maka ia tidak akan memiliki rasa malu. Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian hukama berikut ini:
“Barangsiapa yang memakai baju malu, maka orang lain tidak akan mengetahui nodanya."
Sebagian pujangga juga telah mengatakan yang artinya sebagai berikut:
“Hidupnya wibawa dengan punya rasa malu, sebagaimana hidupnya pohon dengan air."
Shaleh bin Abdul Qudus mengisyaratkan lewat syairnya di dalam Bahar Thawil sebagai berikut :
“Apabila telah sedikit air mukanya (tidak punya wibawa), maka akan sedikit pula rasa malunya # Tidak ada keindahan pada muka, jika sedikit air mukanya.
Jagalah rasa malumu # Karena sesungguhnya rasa malu itu menunjukkan perbuatan yang mulia."
Keenam, orang yang tidak punya rasa malu, maka sedikit wara’inya. Wara’i adalah menjauhi perkara yang syubhat karena takut terjerumus kepada yang haram.
Ketujuh, orang yang sedikit wiara’inya,maka hatinya akan mati, yaitu ia tidak akan menerima peringatan. Dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang keras hatinya.
Komentar
Posting Komentar