Petunjuk yang Terdapat Dalam Taurat (1)
Wahab bin Munabbih ra. mengatakan, "Terdapat dalam kitab Taurat akan dua puluh tujuh petunjuk, yaitu sebagai berikut:
مَنْ تَزَوَّدَ في الدُّنْيَا صَارَ يَوْمَ القِيَامَةِ حَبِيْبَ اللّٰهِ
"Barangsiapa berbekal di dunia, maka pada hari Kiamat (nanti) ia akan menjadi kekasih Allah."
مَنْ تَرَكَ الغَضَبَ صَارَ فِي جِوَارِ اللّٰهِ
"Barangsiapa yang meninggalkan marah, maka ia menjadi tetangga Allah."
مَنْ تَرَكَ حُبَّ العَيْشِ فِي الدُّنْيَا صَارَ يَوْمَ القِيَامَةِ آمِنًا
"Barangsiapa meninggalkan cinta Kehidupan dunia, maka pada hari kiamat ia menjadi orang yang aman."
مَنْ تَرَكَ الحَسَدَ صَارَ يَوْمَ القِيَامَةِ مَحْمُودًا عَلَى رُؤُوْسِ الخَلاَئِقِ
"Barangsiapa meninggalkan sifat dengki, maka pada hari kiamat (nanti) ia menjadi orang yang terpuji di hadapan para pemimpin makhluk."
مَنْ تَرَكَ حُبُّ الرِّيَاسَةِ صَارَ يَوْمَ القِيَامَةِ عَزِيْزًا عِنْدَ المَلِكِ الجَبَّارِ
"Barangsiapa yang tidak menyukai jabatan, maka pada hari kiamat (nanti) ia menjadi orang yang mulia di sisi Maha Raja lagi Maha Perkasa."
مَنْ تَرَكَ فُصُوْلَ صَارَ نَاعِمًّا فِي الأَبْرَارِ
"Barangsiapa yang meninggalkan berlebihan, maka ia menjadi orang yang senang beserta orang yang berbuat kebaikan."
مَنْ تَرَكَ الخصومة في الدنيا صَارَ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنَ الفَائِزِينَ
"Barangsiapa yang meninggalkan permusuhan di dunia, maka pada hari kiamat (nanti) termasuk golongan orang-orang yang beruntung."
مَنْ تَرَكَ البُخْلَ فِي الدُّنْيَا صَارَ مَذْكُورًا عِنْدَ رُؤُوسِ الخَلَائِقِ
"Barangsiapa yang meninggalkan sifat kikir di dunia, maka ia menjadi terkenal di hadapan para pemimpin makhluk."
مَنْ تَرَكَ الرَّاحَةَ فِي الدُّنْيَا صَارَ يَوْمَ القِيَامَةِ مَسْرُورًا
"Barangsiapa yang meninggalkan kesenangan di dunia, maka pada hari kiamat (nanti) ia menjadi orang yang berbahagia."
مَنْ تَرَكَ الحَرَامَ صَارَ يَوْمَ القِيَامَةِ فِي جِوَارِ الأَنْبِيَاءِ
"Barangsiapa meninggalkan yang haram, maka pada hari kiamat (nanti) ia menjadi tetangga para Nabi."
مَنْ تَرَكَ النَّظَرَ فِي الحَرَامِ فِي الدُّنْيَا اَفْرَحَ اللّٰهُ عَيْنَهُ يَوْمَ القِيَامَةِ فِي الجَنَّةِ، وَمَن تَرَكَ الغِنَى فِي الدُّنْيَا وَاخْتَارَ الفَقْرَ بَعَثَ اللّٰهُ تَعَالَى يَوْمَ القِيَامَةِ مَعَ الوَلِيِّيْنَ وَالنَّبِيِّيْنَ
"Barangsiapa yang tidak melihat pada yang haram di dunia, maka pada hari kiamat (nanti) Allah menggembirakan matanya di dalam surga. Barangsiapa yang meninggalkan kekayaan di dunia dan memilih kefakiran, maka pada hari kiamat (nanti) Allah membangkitkan dia beserta para wali dan para Nabi."
وَمَن قَامَ بِحَوَائِجِ النَّاسِ فِي الدُّنْيَا قَضَى اللّهُ حَوَائِجَهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
"Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan orang lain di dunia, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya di dunia dan di akhirat."
وَمَن اَرَادَ اَن يَكُونَ فِي قَبْرِهِ مُؤْنِسٌ فَلْيَقُمْ فِي ظُلْمَةِ اللَّيْلِ وَلِيُصَلِّ صَلَاةَ النَّافِلَةِ وَلَوْ رَكْعَةً
"Barangsiapa yang ingin dihibur di kuburnya, maka hendaklah bangun di malam hari yang gelap dan hendaklah shalat sunnah, meskipun hanya satu rakaat."
وَمَن اَرَادَ اَن يَكُونَ فِي ظِلِّ عَرْشِهِ الرَّحْمٰنِ فَلْيَكُن زَاهِدًا
"Barangsiapa yang ingin berada dalam naungan Allah, maka jadilah orang yang zuhud."
وَمَن اَرَادَ اَن يَكُونَ حِسَابُهُ يَسِيْرًا فَلْيَكُن نَاصِحًا لِنَفْسِهِ وَاِخْوَانِهِ
"Barangsiapa yang ingin dihisab dengan mudah, maka jadilah orang yang menasihati diri sendiri dan saudara-saudaranya."
وَمَنْ اَرَادَ اَنْ يَكُونَ المَلاَئِكَةُ زَائِرِيْنَ فَلْيَكُنْ وَرَعًا
"Barangsiapa yang ingin dikunjungi malaikat, maka jadilah orang yang wara"
وَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَسْكُنَ فِى بُحْبُوْحَةِ الجَنّةِ فَلْيَكُنْ ذَاكِرَ اللّٰهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
"Barangsiapa yang ingin tinggal di dalam keluasan surga, maka jadilah orang yang berdzikir kepada Allah pada waktu malam dan siang."
وَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَدْخُلَ الجَنّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ فَلْيَتُبْ إِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَصُوْحًا
''Barangsiapa yang ingin masuk surga tanpa hisab, maka hendaklah taubat kepada Allah dengan taubatan nasuha."
وَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَكُوْنَ غَنِيًّا فَلْيَكُنْ رَاضِيًا بِمَا قَسَمَ اللّٰهُ تَعَالَى
"Barangsiapa yang ingin kaya, maka jadilah orang yang senang terhadap pemberian Allah baginya dan bagi orang lain yang berupa harta, kedudukan dan lain sebagainya."
وَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَكُوْنَ مَعَ اللّٰهِ فاَقِهًا فَلْيَكُنْ خَاشِعًا
"Barangsiapa yang ingin menjadi faqih (orang yang faham) tentang agama Allah, maka jadilah orang yang khusyu’."
وَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَكُوْنَ حَكِيْمًا فَلْيكُنْ عَالمًا
“Barangsiapa yang ingin menjadi bijaksana, maka jadilah orang yang alim."
وَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَكُوْنَ سَالِمًا مِنَ النَّاسِ فلاَ يَذْكُر أَحَدًا إلاَّ بِخَيْرٍ وَلْيَعْتَبِرُ فِيْهَا مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خُلِقَتْ، وَلِمَاذَا خُلِقَتْ
"Barangsiapa yang ingin menjadi orang yang selamat dari manusia, maka janganlah membicarakan seseorang diantara mereka, kecuali pembicaraan yang baik dan ambillah pelajaran dari apa dan untuk apa dirinya diciptakan."
وَمَنْ أَرَادَ الشَّرَفَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ فَلْيَخْتَرِ الآخِرَةَ عَلَى الدُّنْيَا
"Barangsiapa vang ingin mulia di dunia dan di akhirat, maka hendaklah memilih akhirat atas dunia."
وَمَنْ أَرَادَ الفِرْدَوْسَ وَالنَّعِيْمَ الَّذِي لاَ يَفْنَى لاَ يُضِيعُ عُمْرَهُ فِى فَسَاد الدُّنْيَا
"Barangsiapa yang mengharapkan surga Firdaus dan surga Na’im yang tidak pernah rusak, maka janganlah menyia-nyiakan usia dengan membuat kesusahan di dunia."
وَمَن أَرَادَ الجَنّةَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالسَّخَاوَةِ لأََنَّ السَّخِيَّ قَرِيْبٌ إِلَى الجَنَّةِ وَبَعِيدٌ مِنَ النَّارِ
"Barangsiapa yang ingin surga dunia dan akhirat, maka hendaklah menjadi orang yang murah hati, karena sesungguhnya orang yang murah hati dekat ke surga dan jauh dari neraka."
ومَنْ أَرَادَ أنْ يُنَوَّرَ قَلْبُهُ بِالنُّوْرِ التّامِّ فَعلَيْهِ بِالتَّفَكُّرِ والإِعْتِبَارِ
"Barangsiapa yang ingin diterangi hatinya oleh Allah dengan cahaya yang sempurna, maka hendaklah ia bertafakur dan mengambil pelajaran."
وَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَكُوْنَ لَدَيْهِ بَدَنٌ صَابِرٌ وَلِسَانٌ ذَاكِرٌ وَقَلْبٌ خَاشِعٌ فَعَلَيْهِ بِكَثْرَةِ الإِسْتِغْفَارِ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ
"Barangsiapa yang ingin mempunyai badan yarig sabar, lisan yang dzikir, dan hati ymg khusyu', maka hendaklah ia banyak beristighfar (memohon ampunan) bagi orang mu'min, baik laki-laki maupun perempuan dan dan muslim laki-laki maupun perempuan."
Mengenai menjauhi sikap amarah, Nabi Muhammad Saw. bersabda sebagai berikut:
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرْعَةِ وَلٰكِنَّ الشَّدِيْدُ مَنْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ
"Orang yang kuat bukanlah diukur dengan kekuatan berkelahi, sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan nafsunya ketika sedang marah."
Dalam riwayat yang lain diterangkan pula, bahwa beliau Saw. bersabda yang artinya sebagai berikut:
"Barangsiapa yang mengekang kemarahannya, maka Allah menahan siksa darinya."
Sedang mengenai dengki (hasud), Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya sebagai berikut:
"Janganlah kalian hasud, karena sesungguhnya anak Adam (manusia), yang satu membunuh yang lainnya itu lantaran dengki."
Kaitannya dengan cinta jabatan (pangkat) duniawi, Imam Bukhari, Hakim dan Ahmad telah meriwayatkan sebuah hadits Nabi Saw. yang menyatakan bahwa beliau Saw. bersabda yang artinya sebagai berikut:
"Tidaklah seseorang yang merasa besar dirinya dan berbuat congkak, melainkan ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan Dia murka kepadanya."
Yang dimaksud dengan berlebihan di dunia disini adalah berlebihan dalam berbicara, dalam harta, kedudukan dan lain sebagainya. Yaitu berbagai hal yang diperbolehkan, yang dapat menjerumuskan ke dalam perbuatan maksiat dan mengakibatkan lupa kepada Allah SWT.
Diterangkan pula, bahwa orang yang meninggalkan permusuhan di dunia, maka pada hari kiamat (nanti) ia menjadi orang yang bahagia, yakni orang yang selamat dan beruntung dengan kebaikan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. yang artinya sebagai berikut:
"Barangsiapa meninggalkan pertengkaran, dalam keadaan ia bersalah, maka baginya dibangunkan gedung di perkebunan surga; dan barangsiapa yang meninggalkan dalam keadaan benar, maka baginya dibangunkan gedung di tengah surga, Dan barangsiapa yang meningkatkan kebagusan budi pekertinya, maka baginya dibangunkan gedung diatas surga."
Adapun mengenai kekikiran di dunia, telah diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad,bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda sebagai berikut :
لاَ يَجْتَمِعُ الإِيمَانُ وَالبُخْلُ فِي قَلْبِ رَجُلٍ مُؤْمِنٍ اَبَدًا
"Tidak akan berkumpul selamanya iman dan kikir di dalam hati seorang yang mukmin."
Imam Ahmad, Bukhari dan Muslim juga telah meriwayatkan dari jalan lain, bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda sebagai berikut:
"Tidak ada penyakit yang lebih parah daripada kikir."
Barangsiapa yang meninggalkan yang haram di dunia, maka pada hari kiamat (nanti) Allah akan menggembirakan kedua matanya di surga dengan melihat sesuatu yang menggembirakan yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah tersirat dalam hati. Kemudian, barangsiapa yang meninggalkan kekayaan di dunia dan ia lebih memilih kefakiran, maka pada hari kiamat (nanti) Allah akan membangkitkannya beserta para wali dan nabi. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Tirmidzi yang artinya sebagai berikut:
"Jika engkau mencintai aku, maka siaplah untuk fakir, karena sesungguhnya kefakiran lebih cepat kepada orang yang menciniai ku daripada air bah menuju ke hilir."
Mengenai membantu orang lain di dunia, Nabi Muhammad Saw bersabda sebagai berikut:
مَنْ قَضَى لِأَخِيهِ المُسْلِمِ حَاجَةً كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ كَمَنْ حَجَّ وَاعْتَمَرَ
"Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya yang muslim, maka baginya pahala seperti orang yang berhaji dan berumrah."
Diriwayatkan pula, bahwa beliau bersabda yang artinya sebagai berikut "Barangsiapa memenuhi kebutuhan saudaranya yang muslim, maka baginya pahala seperti orang yang mengabdikan dirinya kepada Allah seumur hidupnya."
Menurut Al Hifni, mengabdikan umur kepada Allah disini maksudnya adalah orang yang taat kepada Allah seumur hidupnya. Sedang menurut Al Azizi, maksudnya adalah seperti orang yang melakukan shalat seumur hidupnya, karena shalat merupakan suatu bentuk pengabdian kepada Allah bagi orang yang berada di muka bumi.
Sehubungan dengan orang yang zuhud, yakni orang yang berpaling dari dunia dengan hatinya, Nabi Saw. bersabda sebagai berikut:
"Umat ini yang awal telah selamat dengan zuhud dan yakin dan akan rusak umat yang akhir ini dengan ketamakan dan panjang angan-angan."
Mengenai kesanggupan menasihati diri sendiri sampai akhir hayat dan selanjutnya meningkatkan kualitas keagamaannya, sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Al Asakir dari Utsman bin Affan ra. bahwa ia berkata sebagai berikut:
"Barangsiapa yang dari hari ke hari tidak bertambah kebaikannya, maka itulah orang yang berkemas-kemas menuju neraka secara sadar."
Ibnu Adi juga telah meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut:
"Apabila salah seorang diantara kamu mempunyai bahan nasihat untuk temannya, maka hendaklah ia menyampaikan kepadanya."
Harrah's Reno is getting ready for a $330M renovation
BalasHapusA $330 million 청주 출장마사지 renovation of the 화성 출장안마 Harrah's Resort and Casino has been 구리 출장샵 approved by 계룡 출장샵 the Nevada Gaming Control Board. The 삼척 출장안마 project will have