Anak Turun Iblis

Sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Umar ra. berikut ini:

إِنَّ ذُرِّيَّةُ الشَّيْطَانِ تِسْعَةٌ: زَلَّيْتُوْن، وَوَثِينٌ، وَلَقُوْسٌ، وأَعْوَانٌ، وهَفَّافٌ، وَمُرَّةٌ، وَمَسُوطٌ، وَدَاسِمٌ، وَوَلْهَان. فَأَمَّا زَلَّيْتُون فَهُوَ صَاحِبُ الأَسْوَاقِ فَنَصَبَ فِيهَا رَايَتُهُ؛ وَأَمَّا وَثِين فَهُوَ صَاحِبُ المُصِيْبَاتِ؛ وَأَمَّا أَعْوَان فَهُوَ صَاحِبُ السُّلْطَانِ، وَأَمَّا هَفَّاف فَهُوَ صَاحِبُ الشَّرَّابِ، وَأَمَّا مُرَّة فَهُوَ صَاحِبُ المَزَامِيرَ، وَأَمَّا لَقُوْس فَهُوَ صَاحِبُ المَجُوسِ، وَأَمَّا مَسُوْط فَهُوَ صَاحِبُ الأَخْبَارِ يُلْقِيْهَا فِى أَفْوَاهِ النَّاسِ وَلاَ يَجِدُوْنَ لَهَا أَصْلاً؛ وَأَمَّا دَاسِمٌ فَهُوَ صَاحِبُ البُيُوتِ إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ المَنْزِلَ وَلَمْ يُسَلِّمْ وَلَم يَذْكُرِ اسْمَ اللّٰهِ تَعَالَى أَوْقَعَ فِيْمَا بَيْنَهُمَا المُنَازَعَةُ حَتَّى يَقَعُ الطَّلاَقُ وَالخُلْعُ والضَّرَبُ؛ وَأَمَّا وَلْهَان فَهُوَ يُوَسْوِسُ فىِ الوُضُوءِ وَالصلاَةِ وَالعِبَادَاتِ

"Sesungguhnya keturunan syaitan itu ada sembilan, yaitu: Zallaitoun, Warsin, Laqous, A'want, Haffaf, Murrah, Masaouth, Dasim dan Walhan. Si Zallaitoun bertugas mengelola penggodaan di pasar-pasar, disinilah ia mengibarkan panji-panji. Si Watsin bertugas mengelola penggodaan pada bencana (musibah). Si A'wan bertugas menggoda pejabat. Si Haffaf bertugas menggoda pada pemabuk. Si Murrah bertugas menggoda pada permainan seruling. Si Laqous bertugas menggoda orang Majusi. Si Masouth bertugas mengelola pengacauan pada berita-berita, sehingga para penerima berita tidak tahu lagi darimana sumbernya. Si Dasim bertugas mengelola penggodaan rumah-rumah, sehingga jika suami datang tidak memberikan salam serta tidak pula menyebut Asma Allah, lalu ia kobarkan api pertengkaran sampai akhirnya terjadi thalak, khuluk, atau tamparan oleh suami itu kepada istrinya. Dan si Walhan bertugas menimbulkan rasa was-was dalam wudhu', shalat, dan ibadah-ibadah yang lain."

Yang dimaksud dengan syaitan disini adalah iblis, dan anak turunnya yang disebut Izazil. Karena Izazil ada yang bernama Murrah, sebagaimana yang akan kita terangkan disini, maka iblis juga diberi gelar Abu Murrah.

Zallaitoun dipanggil juga dengan Zallanbour, ia bertugas menggoda para pedagang di pasar, agar gemar omong kosong, sumpah palsu, memuji dagangan sendiri, berbohong terhadap takaran dan timbangan. Dalam sebuah kamus juga diterangkan, bahwa Zallaitoun atau Zallanbour itu juga bertugas untuk memisahkan antara suami dan istrinya dan membeberkan aib seorang perempuan kepada suaminya.

Watsin, selaku pengelola bencana, maka dalam menunaikan tugasnya ia menggoda agar si korban suka berteriak-teriak, memukul-mukul dirinya sendiri dan lain sebagainya. Adapula yang mengatakan, bahwa syaitan yang bertugas mengelola bencana adalah Tabar.

Sedang si A'wan bertugas untuk mempengaruhi pejabat agar berbuat zhalim. Dan si Haffaf serta si Murrah, juga bertugas seefektif mungkin sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Laqous atau yang dipanggil dengan Laqis. Adapula yang mengatakan bahwa Laqis dan Walhan sama-sama melakukan godaan pada thaharah (bersuci) dan shalat. Disini mereka berusaha untuk menimbulkan rasa was-was. Sebagian ulama juga mengatakan, bahwa sebagai pengganti Laqous, Murrah dan Haffaf adalah tiga anak iblis yang lainnya, yaitu:

a. A'war ia bertugas pada perzinaan. Ia meniup kemaluan laki-laki dan pantat perempuan.

b. Wasnan, ia bertugas menggoda orang tidur. Ia membebani kepala dan menarik pelupuk mata, agar tetap tidur dan tidak bangun untuk mengerjakan shalat dan lain sebagainya. Tapi ia suka membangunkan orang yang sedang tidur untuk diajak melakukan perbuatan jelek, seperti zina dan lain sebagainya.

c. Abyadh, ia bertugas menggoda para Nabi dan wali. Adapun para Nabi, mereka selamat dari godaannya. Sedangkan bagi para wali, harus berjuang untuk menghadapi godaannya. Siapa yang diselamatkan Allah, maka akan selamatlah ia, dan siapa yang tidak diselamatkan, maka ia akan terperangkap ke dalam jaring godaan nya.

Masouth disebut juga dengan Mathoun.

Dasim, dalam menjalankan tugasnya, ia mengobarkan api pertikaian antara suami istri, agar terjadi perceraian diantara keduanya. Adapula yang mengatakan, bahwa Dasim itu adalah nama untuk syaitan yang bertugas menggoda pada makanan. Ia masuk rumah dan makan bersama dengan orang yang digoda, jika tidak menyebut Asma Allah ketika akan masuk rumah dan ketika akan makan. Ia juga tidur bersama, jika alas tidur dan pakaian tidak dilipat rapi dengan dibacakan basmalah terlebih dahulu.

Adapun Walhan, dalam menjalankan tugasnya, ia suka mengganggu wudhu, shalat dan ibadah lainnya. Adapula yang mengatakan, bahwa Walhan adalah syaitan yang suka mengganggu ketika bersuci, ia suka menanamkan rasa was-was pada manusia, sehingga dalam bersuci memperbanyak pemakaian air.

Sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ali ra. dan bersumber langsung dari Rasulullah Saw. bahwa beliau bersabda sebagai berikut:

"Dalam berwudhu terdapat syaitan yang menggoda, ia bernama Walhan, maka peliharalah dirimu, atau beliau berkata: “Berhati-hatilah kamu."

Adapun syaitan yang bertugas untuk mengganggu orang yang sedang shalat bernama Khanzab, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah kamus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Akan Lima Perkara dan Melupakan Lima Lainnya

Pelindung Terhadap Lima Perkara

Lima Perkara yang Tidak Boleh Diremehkan