Hak-hak Bagi Orang Yang Bertaubat
Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ahli hukama berikut ini:
يَنْبَغِي لِلعَاقِلِ إِذَا تَابَ أَنْ يَفْعَلَ عَشْرَةَ خِصَالٍ، إِحْدَاهَا إِسْتِغْفَارٌ بِاللِسَانِ، ونَدَمٌ بِالقَلْبِ، وَإِقْلاَعٌ بِالبَدَنِ، والعَزْمُ عَلىَ أَنْ لاَ يَعُوْدُ أَبَدًا، وَحُبُّ الآخِرَةِ، وَبُغْضُ الدُّنْيَا، وَقِلَّةُ الْكَلاَمِ، وَقِلّةُ الأَكْلِ وَالشُّرْبِ حَتَّى يَتَفَرَّغَ لِلْعِلْمِ وَالعِبَادَةِ، وَقِلَّةُ النَّوْمِ
"Seyogyanya bagi orang berakal yang ingin bertaubat untuk melaksanakan sepuluh hal, yaitu: lisannya selalu membaca istighfar, hatinya menyesali dosa (yang telah diperbuatnya), badan mencabut kembali dosa, bertekad untuk selamanya tidak akan mengulangi kembali perbuatan dosa, cinta akhirat, membenci duniawi, sedikit bicara, sedikit makan dan minum, sehingga dapat mencurahkan untuk ilmu dan ibadah, dan sedikit tidur."
Istighfar ialah pernyataan mohon ampun atas dosa yang telah diperbuatnya kepada Allah, misalnya dengan mengucapkan :
اَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ ذَاالجَلاَلِ وَالإكْرَامِ مِن جَمِيعِ الذُّنُوْبِ وَالآثَامِ
"Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung lagi Maha Mulia dari segala macam dosa dan noda."
Mengenai keutamaan sedikit bicara, Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya sebagai berikut:
"Barangsiapa yang banyak bicara, berarti banyak tergelincirnya. Dan barangsiapa yang banyak tergelincirnya, berarti banyak dosanya. Barangsiapa banyak dosanya maka api neraka lebih pantas melahap dirinya"
Sedang mengenai sedikit makan dan minum, Ibnu Najar meriwayatkan sebuah hadits yang menerangkan bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya sebagai berikut:
"Para wali Allah (kekasih-kekasih-Nya) adalah suka lapar dan haus, barangsiapa yang menyakiti mereka, maka Allah akan menyiksanya, membuka aibnya dan Allah mengharamkannya tinggal di surga."
Adapun mengenai meluangkan waktu untuk ilmu dan ibadah, seorang penyair melantunkan lewat syairnya berikut ini:
"Hari esok, jiwa-jiwa dibalas sesuai usahanya # Dan para petani akan memanen hasil tanamannya. Jika mereka berbuat baik, itulah kebaikan untuk balasan mereka # Dan jika berbuat jelek, itulah sejelek-jelek perbuatan mereka. Allah melimpahkan rahmat dan mencurahkan anugerah # Jika kita kurang cermat, maka kemurahan-Nya akan memadai. Wahai Tuhanku, catatlah aku mulai hari ini mengikuti golongan # Yang menerangi Al Kitab serta memetik manfaatnya. Cukupilah kami dan ampunilah kesalahan kami # Dan anugerahi kami dengan keamanan, sungguh kami sangat membutuhkan."
Dan mengenai keutamaan sedikit tidur, Allah telah menegaskan di dalam firman-Nya surat Adz Dzariyat ayat 17 yang artinya sebagai berikut: “Mereka (orang-orang yang bertaqwa), sedikit sekali tidur pada waktu malam."
Maksudnya, yakni orang-orang yang bertaqwa, yang berbuat kebaikan di dunia, baik dengan ucapan dan perbuatannya, mereka tidur hanya sebentar pada waktu malam.
Dalam firman-Nya yang lain juga diterangkan yang artinya sebagai berikut:
"Dan di akhir-akhir malam, mereka mohon ampunan." (QS. Adz Dzariyat:18)
Seorang penyair berkata lewat syairnya di dalam Bahar Khafif scbny.w berikut:
"Wahai orang yang banyak tidur dan lupa # Kebanyakan tidur mengakibatkan penyesalan. Sesungguhnya jika kamu telah masuk kuburan setelah mati # Maka akan lama tertidur. Apakah kamu
merasa aman dari malaikat maut? # Bukankah telah datang kepadamu juru penyeru dengan membawa bukti-bukti yang jelas."
Komentar
Posting Komentar