Macam-macam Kesejahteraan

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. berikut ini:

العَافِيَةُ عَلَى عَشْرَةِ أَوْجُهٍ، خَمْسَةٌ فِى الدُّنْيَا وَخَمْسَةٌ فِي الآخِرَةِ: فَأَمَّا الَّتِي فِى الدُّنْيَا العِلْمُ، وَالعِبَادَةُ، وَالرِّزْقُ مِنَ الحَلاَلِ، وَالصَّبْرُ عَلَى الشِّدَّةِ، وَالشُّكْرُ عَلَى النِّعْمَةِ، وَأَمَّا الَّتِي فِى الآخِرَةِ فَإِنَّهُ يَأْتِيْهِ مَلَكُ المَوْتِ بِالرَّحْمَةِ وَاللُّطْفِ، وَلاَ يُرَوِّعُهُ مُنْكَر وَنَكِيْر فِى القَبْرِ، وَيَكُوْنُ آمِنًا فِى الفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَتُمْحَى سَيِّئَاتُهُ وَتُقْبَلُ حَسَنَاتُهُ، وَيَمُرُّ عَلَى الصِّرَاطِ كَالبَرْقِ اللاَّمِعِ، وَيَدْخُلُ الجَنَّةَ فِى السَّلاَمَةِ

"Kesejahteraan itu ada sepuluh macam, lima macam terdapat di dunia dan limanya lagi terdapat di akhirat. Adapun yang lima macam di dunia itu adalah: kesejahteraan ilmu, ibadah, rizqi halal, sabar dalam menghadapi musibah, dan bersyukur ketika mendapat nikmat. Sedang lima macam yang terdapat di akhirat itu adalah: Malaikat pencabut nyawa datang dengan kasih sayang dan lemah lembut, kedatangan malaikat Munkar dan Nakir di kuburnya tidak menggetarkannya, ia aman ketika terjadi kegetaran dahsyat, kejelekannya dilebur dan amal kebajikannya diterima, dan ia melewati shirath (titian) secepat kilat, lalu masuk surga dengan selamat."

Mengenai kesabaran dalam menghadapi musibah, Al Junaidi mengatakan: "Menelan pahit tanpa merasakan pahitnya."

Ali bin Abi Thalib ra. juga mengatakan sebagai berikut: "Sabar berkaitan dengan iman, seperti kepala dengan tubuh."

Adapun mengenai rasa syukur, prakteknya adalah mengucapkan dengan lisan dan mengakui dengan hatinya terhadap semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt.

Mengenai kedatangan Malaikat pencabut nyawa yang menjalankan tugasnya dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut, yakni dengan perlahan-lahan ketika mencabut nyawanya, dan mengenai keramahan Munkar dan Nakir dalam kubur, sebenarnya belum memasuki periode akhirat. Peristiwa pencabutan nyawa terjadi ketika masih di dunia, sedangkan peristiwa Munkar dan Nakir terjadi di alam kubur, yaitu yang disebut dengan alam Barzah. Akan tetapi, karena mati itu sudah mendekati keadaan akhirat, maka dari itu ia digolongkan dengan peristiwa akhirat.

Dalam sebuah kaidah disebutkan: "Setiap yang sudah mendekati sesuatu, maka ia dihukumi dengan sesuatu itu."

Kegentaran dahsyat terjadi ketika telah datang perintah kepada orang-orang kafir untuk segera menuju neraka, di saat pintu neraka dikunci kembali setelah para penghuninya masuk semua dan tiada lagi harapan untuk dapat keluar daripadanya. 

Dan pada waktu terjadi penyembelihan kematian yang digambarkan dengan penyembelihan seekor gibas mulus diantara surga dan neraka. Sejak saat itulah, kematian tidak lagi terjadi pada siapapun. Kemudian ada yang menyeru, "Wahai ahli neraka, kalian kekal (di dalamnya) dan tidak akan mati." Maka putuslah harapan ahli neraka untuk keluar dari dalamnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Akan Lima Perkara dan Melupakan Lima Lainnya

Pelindung Terhadap Lima Perkara

Lima Perkara yang Tidak Boleh Diremehkan