Do’a-do’a Pada Malam Hari Arafah
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. berikut ini :
مَا مِنْ عَبْدٍ وَأَمَةٍ دَعَا بِهَذَا الدُّعَاءِ فِى لَيْلَةِ عَرَفَةَ أَلْفَ مَرَّةٍ وَهِيَ عَشْرُ كَلِمَاتٍ لَمْ يَسْأَلِ اللّٰهَ شَيْئًا إلاَّ أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَدْعُ بِقَطِيعَةِ رَحِمٍ أَوْ مَأْثَمٍ
"Tidaklah seorangpun yang berdoa dengan doa ini pada malam Arafah sebanyak seribu kali, yakni sepuluh kalimat, lalu ia memohon sesuatu kepada Allah, melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya, selama ia tidak meminta putus hubungan silaturrahim atau permintaan yang berupa dosa."
Adapun sepuluh kalimat tersebut, adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibnu Abbas ra. berikut ini:
Pertama:
سُبْحَانَ الَّذِي فِى السَّمَاءِ عَرْشُهُ
"Subhaanal ladzii fis samaa-i 'Arsyuhu" (Maha Suci Tuhan yang 'Arsy-Nya di langit).
Kedua:
سُبْحَانَ الَّذِي فِى الأَرْضِ ملْكُهُ وَقُدْرَتُهُ
"Subhaanal ladzii fil ardhi mulkiihu wa qudratuhun" (Maha Suci Tuhan yang kerajaan dan kekuasam-Nya di bumi).
Ketiga:
سُبْحَانَ الَّذِي فِى البَرِّ سَبِيْلُهُ
"Subhaanal ladzii fil bahri sabiiluhu” (Maha Suci Tuhan yang jalan-Nya di lautan).
Keempat:
سُبْحَانَ الَّذِي فِى الهَوَى رُوْحُهُ
"Subhaanal ladzii fil hawaa ruuhuhu" (Maha Suci Tuhan yang ruh-Nya di angkasa).
Kelima:
سُبْحَانَ الَّذِي فِى النَّارِ سُلْطَانُهُ
"Subhaanal ladzi fin naari sulthaanuhu" (Maha Suci Tuhan yang kekuasaan-Nya di neraka).
Keenam:
سُبْحَانَ الَّذِي فِى الأَرْحَامِ عِلْمُهُ
"Subhaanal ladzii fil arhaami ‘ilmuhu" (Maha Suci Tuhan yang mengetahui alam rahim).
Ketujuh:
سُبْحَانَ الَّذِي فِى القُبُوْرِ قَضَاؤُهُ
"Subhaanal ladzii fil qubuuri qadhaa-uhu (Maha Suci Tuhan yang hakum-Nya di alam kubur).
Kedelapan:
سُبْحَانَ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاءَ بِلاَ عَمَد
"Subhaanal ladzii rafa 'as samaa'i bighairi 'amadin" (Maha Suci Tuhan yang membentangkan langit dengan tanpa batas).
Kesembilan:
سُبْحَانَ الَّذِي وَضَعَ الأَرضَ عَلَى المَاءِ فَجَمَدَ
"Subhaanal ladzii wadha'al ardha ‘alal maa-i fajamada” (Maha Suci Tuhan yang meletakkan bumi diatas air, lalu menjadi keras).
Kesepuluh:
سُبْحَانَ الَّذِي لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَأَ مِنْهُ إلاَّ إِلَيْهِ
"Subhaanal ladzii laa maljaa walaa manjaa minhu illcia ilaihi ta'aalaa ” (Maha Suci Tuhan yang tidak ada perlindungan maupun keselamatan, melainkan kepada-Nya Yang Maha Mulia)."
Kata "di langit" maksudnya diatas. Adapun ‘Arsy itu berada di atas Al Kursi, dan Al Kursi berada diatas langit (diatasnya lagi).
Kerajaan dan kekuasaan Allah dikemukakan di bumi, adalah menurut kenyataan yang dapat kita pahami.
Jalan Allah berada di laut, maksudnya bahwa laut itu terbentang luas dan dapat membawa orang kemana saja tujuannya.
Ruh Allah berada di angkasa maksudnya disini adalah angin yang tersimpan di dalam bumi ketiga. Angin ini diletakkan pada atmosfir antara bumi dan langit.
Kekuasaan Allah berada di dalanf neraka (api), oleh sebab itu tidak seorangpun diperbolehkan membunuh (menyiksa) binatang dengan api.
Allah mengetahui alam rahim, tidak ada yang mengetahui apa saja yang ada dalam rahim, kecuali Allah semata.
Keputusan Allah berada di dalam kubur, artinya tidak ada yang dapat memutuskan bahagia atau celaka bagi orang yang berada di dalam kubur.
Komentar
Posting Komentar