Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Ramuan Pembasuh Dosa dan Obat Penyakit Hati

Hasan Al Bashri ra. berkata, "Ketika saya berjalan-jalan mengelilingi kota Bashrah dan di pasarnya dengan seorang pemuda ahli ibadah, tiba-tiba saya melihat seorang tabib yang sedang duduk di atas kursi. Dia dikerumuni oleh laki-laki, perempuan dan anak-anak. Di tangan mereka masing-masing terdapat gelas yang berisi air. Mereka meminta resep obat untuk penyakitnya. Kemudian pemuda yang bersamaku itu maju ke depan tabib tersebut, lalu ia berkata: " Wahai Tabib, apakah kamu punya obat yang mampu membersihkan dosa dan menyembuhkan penyakit hati? " Maka si Tabib itu menjawab yang artinya sebagai berikut: " Ambillah sepuluh macam ramuan. Ambillah akar pohon fakir bersama akar-akar pohon tawadhuk (kerendahan hati), jadikanlah/campurkanlah padanya tumbuhan taubat. Taruhlah ke dalam lumpang keridhaan, tumbuklah dengan penumbuk qana’ah, simpan di kuali taqwa, lalu tuangkanlah padanya air malu, didihkanlah dengan api mahabbah, tuangkanlah ke gelas syukur, kemudian kipasilah d...

Siksaan Bagi Orang yang Banyak Tertawa

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut: مَنْ كَثُرَ ضَحْكُهُ عُوْقِبُ بِعَشْرِ عُقُوباَتٍ: أَوَّلُهَا يَمُوْتُ قَلْبُهُ، وَيَذْهَبُ المَاءُ مِنْ وَجْهِهِ، وَيَشْمُتُ بِهِ الشَّيْطَانُ، وَيَغْضَبُ عَلَيْهِ الرَّحْمٰنُ، وَيُنَاقَشُ بِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ، وَيَعْرُضُ عَنْهُ النَّبِيُّ يَوْمَ القِيَامَةِ، وَتَلْعَنُهُ المَلاَئِكَةُ، ويَبْغَضُهُ أَهْلُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِيْنَ، وَيَنْسَى كُلَّ شَيْءٍ، وَيَفْتَضِحُ يَوْمَ القِيَامَةِ " Barangsiapa banyak tertawa, maka ia akan disiksa dengan sepuluh macam siksaan, yaitu; hatinya akan mati, tidak punya rasa malu, disenangi syaitan, dibenci oleh Allah Yang Maha Penyayang, di hari kiamat (nanti) ia akan di munaqasyah, Nabi Saw. berpaling daripadanya di hari kiamat (nanti), dikutuk oleh malaikat, dibenci oleh ahli langit dan ahli bumi, lupa terhadap semua perkara dan ia akan merasa malu ." Seorang ulama berkata: " Tertawanya orang mukmin adalah suatu kelalaian dari hatinya ."  Dalam sebuah hadits juga telah d...

Teriakan yang Setiap Hari Dilontarkan Oleh Bumi

Sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah riwayat, bahwa Anas bin Malik ra. berkata yang artinya sebagai berikut: “ Sesungguhnya bumi, setiap hari selalu meneriakkan sepuluh kalimat, yaitu: Wahai anak cucu Adam, engkau mengerjakan segala sesuatu diatas punggungku, tapi akan kembali ke dalam perutku. Engkau maksiat diatas punggungku, dan akan disiksa di dalam perutku. Engkau tertawa diatas punggungku, tapi menangis dalam perutku. Engkau bersuka ria diatas punggungku, tapi akan bersusah payah dalam perutku. Engkau mengumpulkan harta dich tas punggungku, tapi menyesali di dalam perutku, engkau makan barang haram diatas punggungku, tapi engkau dimakan cacing dalam perutku. Engkau hidup gembira diatas punggungku, tapi akan hidup merana dalam perutku. Engkau diatas punggungku dapat hidup disinari matahari, bulan dan lampu, tapi didalam perutku engkau akan kegelapan. Dan engkau dapat menghadiri perkumpulan-perkumpulan diatas punggungku, tapi engkau nanti didalam perutku akan sendirian ."...

Hak-hak Bagi Orang Yang Bertaubat

Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ahli hukama berikut ini: يَنْبَغِي لِلعَاقِلِ إِذَا تَابَ أَنْ يَفْعَلَ عَشْرَةَ خِصَالٍ، إِحْدَاهَا إِسْتِغْفَارٌ بِاللِسَانِ، ونَدَمٌ بِالقَلْبِ، وَإِقْلاَعٌ بِالبَدَنِ، والعَزْمُ عَلىَ أَنْ لاَ يَعُوْدُ أَبَدًا، وَحُبُّ الآخِرَةِ، وَبُغْضُ الدُّنْيَا، وَقِلَّةُ الْكَلاَمِ، وَقِلّةُ الأَكْلِ وَالشُّرْبِ حَتَّى يَتَفَرَّغَ لِلْعِلْمِ وَالعِبَادَةِ، وَقِلَّةُ النَّوْمِ "Seyogyanya bagi orang berakal yang ingin bertaubat untuk melaksanakan sepuluh hal, yaitu: lisannya selalu membaca istighfar, hatinya menyesali dosa (yang telah diperbuatnya), badan mencabut kembali dosa, bertekad untuk selamanya tidak akan mengulangi kembali perbuatan dosa, cinta akhirat, membenci duniawi, sedikit bicara, sedikit makan dan minum, sehingga dapat mencurahkan untuk ilmu dan ibadah, dan sedikit tidur ." Istighfar ialah pernyataan mohon ampun atas dosa yang telah diperbuatnya kepada Allah, misalnya dengan mengucapkan : اَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ ذَاالجَلاَلِ وَالإ...

Nasihat-nasihat Luqman Al Hakim

Sebagaimana pesan Luqman kepada putranya yang bernama Tsaran sebagai berikut: يَابُنَيَّ إِنَّ الحِكْمَةَ أَنْ تَعْمَلَ عَشْرَةَ أَشْيَاءَ: تُحْيِي القَلْبَ المَيِّتَ، وَتُجَالِسُ المَسَاكِيْنَ، وَتَتَّقِي مُجَالِسَ المُلُوكِ، وَتُشَرِّفُ الوَضِيْعُ، وَتُحَرِّرُ العَبِيدَ، وَتُؤْوِي الغَرِيْبَ، وَتُغْنِي الفَقِيرَ، وَتَزِيْدُ لِأَهْلِ الشَّرَفِ شَرَفًا وَلِلسَّيِّدِ سُوْدَدًا " Wahai anakku, sesungguhnya letak Al Hikmah itu berada dalam sepuluh hal, yaitu: hendaklah engkau menghidupkan kembali hati yang mati, bergaullah dengan orang-orang miskin, menjauhi bergaul dengan para raja, mengangkat derajat kaum rendahan, memberikan kemerdekaan kepada hamba sahaya, melindungi orang terasing, menolong orang fakir, merangkaikan kemuliaan orang mulia dan hendaknya pula memperkuat kepemimpinan si pemimpin ." Selanjutnya Luqman menyatakan pula yang artinya sebagai berikut: " Sepuluh hal tersebut lebih berharga daripada harta, ia merupakan benteng dari ketakutan,perlengkapan dalam pep...

Nama-nama Kitab Al Qur’an

Diriwayatkan dari Al Fadhal ra. bahwa ia berkata sebagai berikut: سَمَّى اللّٰهُ تَعَالَى كِتَابَهُ بِعَشْرَةِ أَسْمَاءٍٍ: قُرْآنًا، وَفُرْقَانًا، وَكِتَابًا، وَتَنْزِيْلاً، وَهُدَى، وَنُورًا، وَرَحْمَةً، وَشِفَاءً، وَرُوْحًا، وَذِكْرًا "Allah menyebut kitab-Nya dengan sepuluh nama, yaitu: Al Qur’an, Al Furqan, Al Kitab, Al Tanzil, Al Huda, An Nuur, Ar Rahmah, Asy Syifa’, Ar Ruh dan Adz Dikr." Adapun untuk nama-nama Al Qur’an, Al Furqan, Al Kitab dan Al Tanzil, itu sudah masyhur (terkenal). Sedang untuk nama-nama Al Huda, An Nuur, Ar Rahmah dan Asy Syifa', adalah berdasarkan firman Allah dalam surat Yunus ayat 57 yang artinya sebagai berikut: "Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian pelajaran dari Tuhan kalian dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin." Untuk nama An Nuur, diterangkan oleh Allah di dalam firman-Nya surat Al Maidah ayat 15 yang artinya sebagai berikut: "Sesungguhnya telah data...

Macam-macam Kesejahteraan

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. berikut ini: العَافِيَةُ عَلَى عَشْرَةِ أَوْجُهٍ، خَمْسَةٌ فِى الدُّنْيَا وَخَمْسَةٌ فِي الآخِرَةِ: فَأَمَّا الَّتِي فِى الدُّنْيَا العِلْمُ، وَالعِبَادَةُ، وَالرِّزْقُ مِنَ الحَلاَلِ، وَالصَّبْرُ عَلَى الشِّدَّةِ، وَالشُّكْرُ عَلَى النِّعْمَةِ، وَأَمَّا الَّتِي فِى الآخِرَةِ فَإِنَّهُ يَأْتِيْهِ مَلَكُ المَوْتِ بِالرَّحْمَةِ وَاللُّطْفِ، وَلاَ يُرَوِّعُهُ مُنْكَر وَنَكِيْر فِى القَبْرِ، وَيَكُوْنُ آمِنًا فِى الفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَتُمْحَى سَيِّئَاتُهُ وَتُقْبَلُ حَسَنَاتُهُ، وَيَمُرُّ عَلَى الصِّرَاطِ كَالبَرْقِ اللاَّمِعِ، وَيَدْخُلُ الجَنَّةَ فِى السَّلاَمَةِ "Kesejahteraan itu ada sepuluh macam, lima macam terdapat di dunia dan limanya lagi terdapat di akhirat. Adapun yang lima macam di dunia itu adalah: kesejahteraan ilmu, ibadah, rizqi halal, sabar dalam menghadapi musibah, dan bersyukur ketika mendapat nikmat. Sedang lima macam yang terdapat di akhirat itu adalah: Malaikat pencabut nyawa datang dengan kasih sayang dan lemah lembut, kedatang...

Perkara-perkara yang Paling Dibenci Oleh Allah SWT.

Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian hukama berikut ini: عَشْرُ خِصَالٍ يُبْغِضُهَا اللّٰهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى مِنْ عَشْرَةِ أَنْفُسٍ: البُخْلُ مِن الأَغْنِيَاءِ، وَالكِبْرُ مِنَ الفُقَرَاءِ، والطَّمَعُ مِنَ العُلَمَاءِ، وَقِلَّةُ الحَيَاءِ مِنَ النِّسَاءِ، وَحُبُّ الدُّنْيَا مِنَ الشُّيُوخِ، وَالكَسَلُ مِنَ الشُّبَّانِ، وَالجُوْرُ مِنَ السُّلْطَانِ، والجَبَنُ مِنَ الغُزَاةِ، وَالعُجْبُ مِنَ الزُّاهَّدِ، وَالرِّيَاءُ مِنَ العُبَّادِ "Allah membenci sepuluh perkara dari sepuluh manusia, yaitu: kekikiran dari hartawan, kesombongan dari orang fakir, kerakusan dari ulama, tidak punya malu dari perempuan, cinta dunia dari orang tua, malas berbuat bagi pemuda, sikap zhalim bagi penguasa, penakut bagi pasukan perang, perasaan superior (hebat) bagi orang-orang zuhud, dan sikap riya’ bagi ahu ibadah." Mengenai sifat kikir (bakhil), seorang bijak mengatakan, "Kikir (bakhil) dapat melebur sifat kemanusiaan dan meneguhkan adat istiadat (peradaban) kebinatangan." Sedang ...

Perkara Dunia yang Tidak Layak Dicintai Ulama

Dalam sebuah pernyataan diterangkan, bahwa pada suatu ketika Yahya bin Mu’adz Ar Razi ra. melihat seorang faqih (alim) menyukai pekara duniawi, maka Ar Razi berkata kepadanya sebagai berikut: يَا صَاحِبَ العِلْمِ وَالسُّنَّةِ، قُصُوْرُكُمْ قَيْصَرِيَّةٌ، وَبُيُوْتُكُمْ كِسْرَوِيَّةٌ، وَمَسَاكِنُكُمْ قَارُونِيَّةٌ، وَأَبْوَابُكُم طَالُوْتِيَّةٌ، وَثِيَابُكُم جَالُوتِيّةٌ، وَمَذَاهِبُكُمْ شَيْطَانِيَّةٌ، وضِيَاعُكُم مَرْوَانِيَّةٌ، وَوِلاَيَتُكُم فِرْعَوْنِيَّةٌ، وقُضَاتُكُمْ عَاجِلِيَّةٌ أَصْحَابُ الرِشْوَةِ غَشَّاشَةٌ، وأئِمَّتُكُم جَاهِلِيَّةٌ فَأَيْنَ المُحَمَّدِيَّةُ؟ "Wahai yang mempunyai ilmu dan sunnah, gedung-gedungmu ala Kaisar Romawi, rumah-rumahmu ala Kisra Persia, tempat- tempat tinggalmu ala Qarun zaman Nabi Musa, gerbang-gerbangmu menjulang tinggi ala raja Thalut, busana-busanamu semewah Jalut, jalan-jalan hidupmu aliran syaitan, perbuatan-perbuatanmu aliran Marwan, kekuasaanmu macam Fir’aun, hakim-hakimmu gegabah dalam memutuskan hukum lagipula gemar makan suap dan...

Tahapan Menjadi Insan Kamil (Mukmin yang Sempurna)

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. yang artinya sebagai berikut: لاَ يَكُوْنُ العَبْدُ فِى السَّمَاءِ ولاَ فِى الأَرْضِ مُؤْمِنًا حَتَّى يَكُوْنَ وُصُوْلاً، وَلاَ يَكُوْنُ وُصُوْلاً حَتَّى يَكُوْنَ مُسْلِمًا، ولاَ يَكُوْنُ مُسْلِمًا حَتَّى يَسْلُمُ النَّاسُ مِن يَدِهِ وَلِسَانِهِ، وَلاَ يَكُوْنُ مُسْلِمًا حَتَّى يَكُوْنَ عَالِمًا، وَلاَ يَكُوْنُ عَالِمًا حَتَّى يَكُوْنُ بِالعِلْمِ عَامِلاً، وَلاَ يَكُوْنُ بِالعِلْمِ عَامِلاً حَتَّى يَكُوْنَ زَاهِدًا، وَلاَ يَكُوْنُ زَاهِدًا حَتَّى يَكُوْنَ وَرَعًا، وَلاَ يَكُونُ وَرَعًا حَتَّى يَكُوْنَ مُتَوَاضِعًا، وَلاَ يَكُوْنُ مُتَوَاضِعًا حَتَّى يَكُوْنَ عَارِفًا بِنَفْسِهِ، ولاَ يَكُوْنُ عَارِفًا بِنَفْسِهِ حَتَّى يَكُوْنَ عَاقِلاً فِى كَلاَمِهِ "Tidaklah seorang hamba di langit dan di bumi disebut sebagai orang mukmin, sebelum ia menjadi orang yang banyak bersilaturrahim. Ia tidak menjadi orang yang bersilaturrahim, sebelum ia muslim. Dan ia tidak menjadi orang muslim, sebelum orang lain merasa aman dari tangan dan lidahnya. Ia tidak men...

Orang-orang Kafir Yang Mengaku Mukmin

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. yang artinya sebagai berikut: " Ada sepuluh orang dari umat ini yang kafir terhadap Allah Yang Maha Agung, tapi mereka mengaku sebagai mu'min, (diantara mereka) adalah: Orang yang membunuh seorang muslim atau Dzimmi (orang kafir yang tinggal di negara Islam dan taat kepada pemerintah) tanpa ada sebab yang hak (memperbolehkan membunuh). Penyihir. Orang yang acuh tak acuh (masa bodoh/tidak memperhatikan) yang tidak punya rasa cemburu terhadap keluarganya. Orang yang tidak mau membayar zakat. Orang yang suka minum khamer. Orang yang sudah mampu berhaji tetapi justru tidak mau menunaikannya. Orang yang mengobarkan api fitnah. Orang yang menjual senjata kepada ahli perang. Orang yang menggauli perempuan (istrinya) pada duburnya. Dan orang yang menggauli saudara mahram. Jika mereka mengira bahwa perbuatan-perbuatan ini halal, maka ia menjadi kafir." Keluarga yang termasuk harus dicemburui disini adalah istri atau suami, anak dan saudara. Sed...

Sepuluh Perkara Yang Paling Baik

Sebagaimana yang dikatakan oleh Ali Karramallaahu wajhah ra. beriku ini: العِلْمُ خَيْرُ مِيرَاثٍ، وَالأَدَبُ خَيْرُ حِرْفَةٍ، وَالتَّقْوَى خَيْرُ زَادٍ، وَالعِبَادَةُ خَيْرُ بِضَاعَةٍ، وَالعَمَلُ الصَّالِحُ خَيْرُ قَائِدٍ، وَحُسْنُ الخُلُقِ خَيْرُ قَرِيْنٍ، وَالحِلْمُ خَيْرُ وَزِيْرٍ، وَالقَنَاعَةُ خَيْرُ غِنَي، وَالتَّوْفِيْقُ خَيْرُ عَوْنٍ، وَالمَوْتُ خَيْرُ مُؤَدَّبٍ "Ilmu adalah sebaik-baik warisan. Etika adalah sebaik-baik pekerjaan. Taqwa itu adalah sebaik-baik bekal. Ibadah adalah sebaik-baik perdagangan. Amal shaleh adalah sebaik-baik penuntun (menuju surga). Akhlak yang terpuji adalah sebaik-baik teman (di dunia dan di akhirat). Sikap lemah lembut adalah sebaik-baik penolong. Qana’ah adalah sebaik-baik kekayaan. Taufik adalah sebaik-baik pertolongan dan kematian itu adalah sebaik-baik pendidik menuju akhlakul karimah." Mengenai ilmu sebagai harta warisan yang paling baik, Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut: "Muliakanlah orang-orang yang berilmu, karena me...

Perkara-perkara Yang Paling Sia-sia

Sebagaimana yang dikatakan oleh Utsman ra. berikut ini: أَضْيَعُ الأَشْيَاءِ عَشْرَةٌ: عَالِمٌ لاَ يُسْأَلُ عَنْهُ، وَعِلْمٌ لاَ يُعْمَلُ بِهِ، وَرَأْيٌ صَوَابٌ لاَ يُقْبَلُ، وَسِلاَحٌ لاَ يُسْتَعْمَلُ، وَمَسْجِدٌ لاَ يُصَلَّى فِيْهِ، وَمُصْحَفٌ لاَ يُقْرَأُ عَنْهُ، وَمَالٌ لاَ يُنْفَقُ مِنْهُ، وَخَيْلٌ لاَ يُرْكَبُ، وَعِلْمُ الزُّهْدِ فِى بَطْنِ مَنْ يُرِيْدُ الدُّنْيَا، وَعُمْرٌ طَوِيْلٌ لاَ يُتَزَوَّدُ فِيْهِ لِسَفَرِهِ "Ada sepuluh perkara yang paling tersia-siakan, yaitu: Orang alim yang tidak dapat dijadikan tempat bertanya. Ilmu yang tidak diamalkan. Pendapat benar yang tidak diterima. Senjata yang tidak dipakai. Masjid yang tidak digunakan shalat. Mushhaf (Al Qur’an) yang tidak dibaca. Harta yang tidak diinfakkan. Kuda yang tidak ditunggangi. Ilmu zuhud yang ada pada hati orang yang cinta dunia. Dan umur panjang yang tidak dipakai bekal untuk kepergiannya (menuju akhirat)." Ilmu zuhud yang berada di dalam hati orang yang lebih cinta terhadap dunia, itu adalah sebagaim...

Perkara Belum Dianggap Baik Sebelum Diikuti yang Lainnya

Sebagaimana yang dikatakan oleh Umar ra. berikut ini: عَشْرَةٌ لاَ تَصْلُحُ بِغَيْرِ عَشْرَةٍ: لاَ يَصْلُحُ العَقْلُ بِغَيْرِ وَرَعٍ، وَلاَ الفَضْلُ بِعَيْرِ عِلْمٍ، ولاَ الفَوْزُ بِغَيْرِ خَشْيَةٍ، وَلاَ السُّلْطَانُ بِغَيْرِ عَدْلٍ، وَلاَ الحَسَبُ بِغَيْرِ أَدَبٍ، وَلَا السُّرُوْرُ بِغَيْرِ أَمْنٍ، وَلاَ الغِنَى بِغَيْرِ جُوْدٍ، ولاَ الفَقْرُ بِغَيْرِ قَنَاعَةٍ، وَلاَ الرِّفْعَةُ بِغَيْرِ تَوَاضُعٍ، ولاَ الجِهَادُ بِغَيْرِ تَوْفِيقٍ "Sepuluh perkara belum dianggap baik sebelum diikuti oleh sepuluh perkara lainnya, yaitu: Akal belum baik tanpa diikuti sikap wara’i. Amal perbuatan belum dianggap baik tanpa dibarengi ilmu. Keberuntungan belum dianggap baik tanpa diikuti dengan taqwa kepada Allah. Penguasa belum dianggap baik tanpa dibarengi keadilan, reputasi belum dianggap baik tanpa dibarengi tata krama (kesopanan). Kesenangan belum nyaman tanpa dibarengi keamanan, kekayaan belum dianggap baik tanpa disertai sikap qana’ah (menerima apa adanya). Keluhuran nasab belum dianggap baik...

Anugerah Allah Swt. yang Sangat Berharga

Abu Bakar Ash Shiddiq ra. telah mengatakan sebagai berikut: مَا مِنْ عَبْدٍ رَزَقَهُ اللّٰهُ عَشْرَ خِصَالٍ إلاَّ وقَدْ نَجَا مِن الآفَاتِ والعَاهاتِ كُلِّهَا، وَصَارَ فِى دَرجَةِ المُقَرِّبِيْنَ، وَنَالَ دَرَجَةَ المُتَّقِينَ: أَوَّلُهَا صِدْقٌ دَائِمٌ مَعَهُ قَلْبٌ قَانِعٌ، وَالثَّانِي صَبْرٌ كَامِلٌ مَعَهُ شُكْرٌ دَائِمٌ، والثَّالِثُ فَقْرٌ دَائِمٌ مَعَهُ زُهْدٌ حَاضِرٌ، وَالرَّابِع فِكْرٌ دَائِمٌ مَعَهُ بَطْنٌ جَائِعٌ، وَالخَامِسُ حُزْنٌ دَائِمٌ مَعَهُ خَوْفٌ مُتَّصِلٌ، والسَّادِسُ جُهْدٌ دَائِمٌ مَعَهُ بَدَنٌ مُتَوَاضِعٌ، والسَّابِعُ رِفْقٌ دَائمٌ مَعَهُ رَحْمٌ حَاضِرٌ، والثَّامِنُ حُبٌّ دَائِمٌ مَعَهُ حَيَاءٌ، والتَّاسِعُ عِلْمٌ نَافِعٌ مَعَهُ حِلْمٌ دَائِمٌ، والعَاشِرُ إيْمَانٌ دَائِمٌ مَعَهُ عَقْلٌ ثَابِتٌ “Tidak ada seorang hambapun yang dianugerahi sepuluh hal, melainkan ia selamat dari berbagai bencana dan penyakit, dia sederajat dengan Muqarrabin serta ia akan mendapatkan derajat orang yang bertaqwa, yaitu: Pertama, jujur yang terus-menerus disertai hati yang qana’ah (p...

Keutamaan Bersiwak (menggosok gigi)

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. sebagai berikut: عَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ فَإِنَّ فِيهِ عَشْرُ خِصَالٍ: يُطَهِّرُ الفَمَ، وَيُرضِي الرَّبَّ، وَيُسْخِطُ الشَّيْطَانَ، وَيُحِبُّهُ الرَّحْمٰنُ وَالحَفَظَةُ، ويَشُدُّ اللِّثَةَ، وَيَقْطَعُ البَلْغَمَ، وَيُطَيِّبُ النَهْكَةَ، وَيُطْفِئُ المُرَّة، ويُجْلِي البَصَرَ، وَيُذْهِبُ البَخْرَةَ، وَهُوَ مِنَ السُّنَّةِ "Perhatikanlah olehmu bersiwak (menggosok gigi dengan kayu siwak), karena di dalamnya terdapat sepuluh keutamaan, yaitu: membersihkan mulut, mendatangkan ridha Allah, menjadikan marah syaitan, dicintai Allah Yang Maha Pengasih dan Malaikat Hafadhah, menguatkan gusi, menghentikan dahak, mengharamkan bau pernapasan, memadamkan gejolak temperamen (watak), menajamkan pandangan mata dan menghilangkan bau mulut. Dan bersiwak itu adalah termasuk sunnah Nabi." Beliau Saw. juga bersabda sebagai berikut: والصَّلاَةُ بِالسِّوَاكِ أَفْضَلُ مِن سَبْعِيْنَ صَلاَةٍ بِغَيْرِ سِوَاكٍ "Shalat sekali dengan bersiwak itu lebih utama diband...

Menangis Dan Keutamaannya

Diriwayatkan dari Sayyidina Ali ra. sebagai berikut: البُكَاءُ عَلَى ثَلاَثَةِ أَوْجُهٍ، أَحَدُهَا مِنْ خَوْفِ عَذَابِ اللّٰهِ تَعَالَى، وَالثَّانِي مِنْ رَهْبَةِ السُّخْطِ، وَالثَّالِثُ مِن خَشْيَةِ القَطِيْعَةِ. فَأَمَّا الأَوَّلُ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لِلذُّنُوبِ، وَأَمَّا الثَّانِي فَهُوَ طَهَارَةٌ لِلعُيُوبِ، وَأَمَّا الثَّالِثُ فَهُوَ الوِلاَيَةُ مَعَ رِضَى المَحْبُوبِ "Ada tiga latar belakang menangis, yaitu: Pertama, menangis karena takut terkena siksa Allah. Kedua, menangis karena takut terkena murka Allah. Ketiga, takut diputuskan dari rahmat-Nya. Menangis yang pertama dapat melebur dosa-dosa. Menangis yang kedua dapat membersihkan berbagai aib (cacat), dan menangis yang ketiga dapat menjadi wali atau kekasih Allah dan beroleh ridha yang dikasihi (Allah)." Selanjutnya dikatakan pula yang artinya sebagai berikut: فَثَمْرَةُ كَفَّارَةِ الذُّنُوبِ النَّجَاةُ مِنَ العُقُوبَاتِ، وَثَمْرَةُ طَهَارَةِ العُيُوبِ النَّعِيمُ المُقِيمُ وَالدَّرَجَاتُ العُلَى، وَثَمْرَةُ الوِلاَيَة...

Keutamaan Orang yang Memelihara Shalat

Sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Utsman ra. berikut ini: مَنْ حَفِظَ الصَّلَوَاتِ الخَمْسِ لِوَقْتِهَا وَدَوَامَ عَلَيْهَا أَكْرَمَهُ اللّٰهُ بِتِسْعِ كَرَامَاتً. اَوَّلُهَا أَنْ يُحِبَّهُ اللّٰهُ، وَيَكُونُ بَدَنَهُ صَحِيْحًا، وَتَحْرِسُهُ المَلاَئِكَةُ، وَتَنْزِلُ البَرَكَةُ فِى دَارِهِ، وَيَظْهُرُ علَى وَجْهِهِ سِيْمَا الصَّالِحِينَ، ويُلَيِّنُ اللّٰهُ قَلْبَهُ، ويَمُرُّ عَلَى صِرَاطِ المُسْتَقِيمِ كَالبَرْقِ اللاَمِعِ، وَيُنْجِيْهِ اللّٰهُ مِنَ النَّارِ، وَيُنَزِّلَهُ اللّٰهُ فِى جَوَارِ الَّذِيْنَ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِم وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ "Barangsiapa memelihara shalat yang lima tepat pada waktunya, dan kontinyu (rutin/ajek) dalam melaksanakannya, maka Allah akan memuliakannya dengan sembilan kemuliaan, yaitu; dicintai Allah, tubuh selalu sehat, dijaga oleh Malaikat, turun berkah pada rumahnya, akan tampak pada wajahnya tanda-tanda orang yang shaleh, Allah akan melembutkan hatinya, akan melewati shirath (titian) secepat kilat, akan diselamatkan oleh Allah dari api...

Anak Turun Iblis

Sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Umar ra. berikut ini: إِنَّ ذُرِّيَّةُ الشَّيْطَانِ تِسْعَةٌ: زَلَّيْتُوْن، وَوَثِينٌ، وَلَقُوْسٌ، وأَعْوَانٌ، وهَفَّافٌ، وَمُرَّةٌ، وَمَسُوطٌ، وَدَاسِمٌ، وَوَلْهَان. فَأَمَّا زَلَّيْتُون فَهُوَ صَاحِبُ الأَسْوَاقِ فَنَصَبَ فِيهَا رَايَتُهُ؛ وَأَمَّا وَثِين فَهُوَ صَاحِبُ المُصِيْبَاتِ؛ وَأَمَّا أَعْوَان فَهُوَ صَاحِبُ السُّلْطَانِ، وَأَمَّا هَفَّاف فَهُوَ صَاحِبُ الشَّرَّابِ، وَأَمَّا مُرَّة فَهُوَ صَاحِبُ المَزَامِيرَ، وَأَمَّا لَقُوْس فَهُوَ صَاحِبُ المَجُوسِ، وَأَمَّا مَسُوْط فَهُوَ صَاحِبُ الأَخْبَارِ يُلْقِيْهَا فِى أَفْوَاهِ النَّاسِ وَلاَ يَجِدُوْنَ لَهَا أَصْلاً؛ وَأَمَّا دَاسِمٌ فَهُوَ صَاحِبُ البُيُوتِ إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ المَنْزِلَ وَلَمْ يُسَلِّمْ وَلَم يَذْكُرِ اسْمَ اللّٰهِ تَعَالَى أَوْقَعَ فِيْمَا بَيْنَهُمَا المُنَازَعَةُ حَتَّى يَقَعُ الطَّلاَقُ وَالخُلْعُ والضَّرَبُ؛ وَأَمَّا وَلْهَان فَهُوَ يُوَسْوِسُ فىِ الوُضُوءِ وَالصلاَةِ وَالعِبَادَاتِ "Sesungguhnya keturunan syaitan itu ada sembilan, yaitu: Zallaitoun, Warsin,...

Tanda-tanda Orang Yang Beribadah

Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash Shiddiq ra. bahwa ia berkata yang artinya sebagai berikut: "Mereka yang beribadah ada tiga golongan, masing-masing mempunyai tanda-tanda yang dapat diketahui, yaitu: golongan pertama, beribadah kepada Allah karena takut kepada-Nya. Golongan kedua, beribadah kepada Allah karena mengharap anugerah-Nya. Golongan ketiga, beribadah kepada Allah karena cinta kepada-Nya. Adapun tanda-tanda golongan yang pertama adalah sebagai berikut: Melihat dirinya hina, merasa kebajikannya sedikit dan merasa kejelekannya banyak. Golongan yang kedua memiliki ciri-ciri: ia mengikuti semua hal ihwal manusia, ia dermawan kepada orang lain dan zuhud terhadap dunia dan ia berbaik sangka kepada Allah dalam menghadapi semua makhluk. Sedangkan tanda-tanda golongan yang ketiga adalah sebagai berikut: Ia memberikan sesuatu yang disenangi dan tidak peduli setelah Tuhannya ridha, mengerjakan pekerjaan yang membuat benci nafsunya dan tidak melayaninya setelah mendapat ridha Tuhannya,...

Induk Dari Segala Kesalahan

Dalam sebuah riwayat diterangkan, bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Allah telah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa bin Imran di dalam kitab Taurat sebagai berikut: اِنَّ أُمَّهَاتَ الخَطَايَا ثَلاَثَةٌ: الكِبْرُ، وَالحَسَدُ، والحِرْصُ، فَنَشَأَ مِنْهَا سِتَّةٌ فَصَرْنَ تِسْعَةً الأُوْلَى مِن السِّتَّةِ الشُّبْعُ، وَالنَّوْمُ، وَالرَّاحَةُ، وَحُبُّ الأَمْوَالِ، وَحُبُّ الثَّنَاءِ وَالمَحْمَدَةِ، وَحُب الرِّيَاسَةِ "Sesungguhnya induk dari segala kesalahan itu ada tiga, yaitu: sombong, hasud, dan rakus. Lalu dari yang tiga itu muncullah enam macam yang lainnya,sehingga menjadi sembilan, yaitu: kenyang, tidur, bersenang-senang, mencintai harta, mencintai pujian (senang dipuji), dan senang jabatan." Mengenai sikap sombong, Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut: "Sikap sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain." Barangsiapa yang merasa dirinya agung dan melihat orang lain rendah, maka ia termasuk orang yang sombong. Sedang mengenai hasud, Mu’awiyah...

Kebaikan Tiada Berarti Tanpa Disertai Delapan Perkara

Diriwayatkan dari Sayyidina Ali karramallaahu wajhah ra. ia berkata sebagai berikut: لاَ خَيْرَ فِى صلاَةٍ لاَ خُشُوْعَ فِيْهَا، ولاَ خَيْرَ فِى صَوْمٍ لاَ امْتِنَاعَ فِيهِ عَنِ اللَّغْوِ، ولاَ خَيْرَ فِى قِرَاءَةٍ لاَ تَدَبُّرَ فِيْهَا، وَلاَ خَيْرَ فِى عِلْمٍ لاَ وَرَعَ فِيْهِ، ولاَ خَيْرَ فِى مَالٍ لاَ سَخَاوَةَ فِيْهِ، ولاَ خَيْرَ فِى أُخُوَّةٍ لاَ حِفْظَ فِيْهَا، وَلاَ خَيْرَ فِى نِعْمَةٍ لاَ بَقَاءَ لَهَا، ولاَ خَيْرَ فِى دُعَاءٍ لاَ إِخْلاَصَ فِيهِ “Tiada kebaikan dalam shalat tanpa kekhusyukan; tiada kebaikan dalam berpuasa tanpa menahan pembicaraan yang tiada bermanfaat. Tiada kebaikan dalam membaca Al Qur’an tanpa disertai menghayati kandungannya. Tiada kebaikan dalam ilmu tanpa wara'i. Tiada kebaikan dalam harta benda yang tidak disertai kedermawanan. Tiada kebaikan dalam persahabatan yang tidak diikuti saling menjaga (dari kejelekan). Tiada kebaikan dalam kenikmatan yang tidak abadi. Dan tidak ada kebaikan dalam doa yang tidak dipanjatkan dengan ikhlas." Mengerjaka...

Tanda-tanda Orang Ma'rifat

Diriwayatkan dari Utsman ra. bahwa ia berkata sebagai berikut: عَلَامَاتُ العَارِفِيْنَ ثَمَانِيَةُ أَشْيَاءَ: قَلْبُهُ مَعَ الخَوْفِ والرَّجَاءِ، وَلِسَانُهُ مَعَ الحَمْدِ وَالثَّنَاءِ، وَعَيْنَاهُ مَعَ الحَيَاءِ وَالبُكَاءِ، وَإِرَادَتُهُ مَعَ التَّرْكِ والرِّضَا يَعْنِي تَرْكُ الدُّنْيَا وَطَلَبُ رِضَا مَوْلَاهُ "Tanda-tanda orang yang ma’rifat itu ada delapan, yaitu: Hatinya penuh dengan rasa takut tapi juga penuh harapan. Lisannya penuh puji dan puja. Kedua matanya penuh dengan rasa malu dan tangis. Kehendaknya disertai dengan tidak berkehendak sendiri. Senang meninggalkan dunia dan mencari keridhaan Tuhannya." Rasa takut itu berpangkal pada makrifat hati terhadap keagungan Allah, keperkasaan-Nya dan kekayaan-Nya dari semua makhluk-Nya dan yang pedih siksa-Nya kepada orang yang bermaksiat. Dari pengenalan seperti ini, maka timbullah suatu kondisi mental yang kemudian disebut dengan sikap khauf (takut). Buah (manfaat) yang diharapkan oleh khauf ini adalah kesanggupan sese...

Delapan Anugerah Dari Allah SWT

Sayyidina Umar ra. pernah mengatakan yang artinya sebagai berikut: " Barangsiapa yang menjauhi banyak bicara, maka akan dianugerahi hikmah. Siapa yang menjauhi banyak melihat (sesuatu yang tidak baik), niscaya dianugerahi hati yang khusyu’. Barangsiapa yang menjauhi banyak makan, niscaya akan dianugerahi kelezatan ibadah. Barangsiapa yang menjauhkan diri dari banyak tertawa, maka akan dianugerahi kewibawaan. Barangsiapa yang meninggalkan bergurau, niscaya akan dianugerahi wibawa yang anggun. Barangsiapa yang menjauhkan diri dari cinta dunia, maka akan dianugerahi rasa kecintaan terhadap akhirat. Barangsiapa yang meninggalkan kesibukan dari meneliti aib orang lain, niscaya akan dianugerahi perbaikan aib dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang meninggalkan mengintai-intai keadaan Allah, maka ia akan dianugerahi kebebasan dari kemunafikan." Tentang berbicara yang berlebihan, Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya sebagai berikut: "Manisnya iman tidak akan masuk ke dalam hat...

Delapan Macam Perhiasan

Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash Shiddiq ra. bahwa ia berkata sebagai berikut: ثَمَانِيَةُ أَشْيَاءَ هُنَّ زِينَةٌ لِثَمَانِيَةِ أَشْيَاءَ: العَفَافُ زِيْنَةُ الفَقْرِ، وَالشُّكْرُ زِيْنَةُ النِّعْمَةِ، وَالصَّبْرُ زِينَةُ البَلاَءِ، وَالتَّوَاضُعُ زِينَةُ الحَسَبِ، وَالحِلْمُ زِيْنَةُ العِلْمِ، وَالتَذَلُّلُ زِينَةُ المُتَعَلِّم، وَتَرْكُ المَنَ زِينَةُ الإِحْسَانِ، وَالخُشُوعُ زِينَةُ الصَّلاَةِ "Tidak meminta-minta adalah hiasan kefakiran. Bersyukur adalah perhiasan nikmat. Sabar adalah perhiasan bencana. Tawadhuk adalah perhiasan leluhur. Sikap penyantun menjadi hiasan ilmu. Rendah hati menjadi hiasan penuntut ilmu. Meninggalkan pemberian adalah perhiasan kebaikan. Dan khusyu' adalah perhiasan shalat." Menurut Abu Bakar Ash Shiddiq ra. bahwa ada delapan perhiasan bagi delapan perkara lainnya, diantaranya yaitu: Pertama, tidak meminta-minta menjadi perhiasan bagi kefakiran, sebagaimana sabda Nabi Saw. sebagai berikut: "Bingkisan orang mukmin di dunia adalah ...

Perkara Yang Tidak Pernah Puas Terhadap Sesuatu

Sebagaimana sabda Nabi Saw. berikut ini: ثَمَانِيَةُ اَشْيَاء لاَ يَشْبَعُ مِنْ ثَمَانِيَةٍ: العَيْنُ مِنَ النَّظَرِ وَالأَرْضُ مِنَ المَطَرِ وَالأُنْثَی مِنَ الذَّكَرِ وَالعَالِمُ مِنَ العِلْمِ وَالسَّائِلُ مِنَ المَسَائِلِ وَالحَرِيْصُ مِنَ الجَمْعِ وَالبَحْرُ مِنَ المَاءِ وَالنَّارُ مِنَ الحَطَبِ "Delapan perkara yang tidak pernah merasa puas (kenyang) terhadap delapan perkara lainnya, yaitu: Mata tidak pernah puas dengan melihat. Bumi tidak pernah puas dari curah hujan. Perempuan tidak pernah puas dari kaum laki-laki. Orang alim tidak pernah merasa puas dengan ilmu. Peminta-minta tidak pernah puas dengan permintaan. Orang yang rakus tidak pernah puas dengan penumpukan harta. Laut tidak perhah puas dengan air, dan api tidak pernah puas dengan kayu bakar." Kaitannya dengan pernyataan, bahwa orang alim tidak pernah merasa puas dengan ilmu yang dimilikinya, maka berarti ia selalu berkeinginan untuk memperoleh ilmu yang lebih luas lagi. Adapun syarat yang dapat menyempurnakan...

Pilihan Orang yang Berakal

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. sebagai berikut: حَقٌّ عَلَى العَاقِلِ اَن يَخْتَارَ سَبْعًا عَلَى سَبْعٍ: الفَقْرَ عَلَی الغِنَی وَالذُّلَّ عَلَى العِزِّ وَالتَّوَاضُعَ عَلَى الكِبْرِ وَالجُوعَ عَلَى الشَّبْعِ وَالغَمَّ عَلَى السُّرُورِ وَالدُّوْنَ عَلَى المُرْتَفِعِ وَالمَوْتَ عَلَى الحَيَاةِ “Orang yang berakal harus memilih tujuh (sifat) daripada tujuh (sifat) lainnya, yaitu memilih fakir daripada kaya. Memilih hina daripada mulia. Memlilih tawadhuk daripada sombong. Memilih lapar daripada kenyang. Memilih susah daripada gembira. Memilih kerendahan daripada ketinggian dan memilih mati daripada hidup." Tentang kemudaratan atau kefakiran, itu adalah berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut: "Kefakiran itu cela bagi manusia, tapi perhiasan bagi Allah." (HR. Ad Dailami) Dalam riwayat yang lain juga diterangkan, bahwa beliau bersabda yang artinya sebagai berikut: "Wahai orang-orang fakir, tunjukkanlah sifat ridha dari hatimu kepada Allah, maka engkau ak...